b9

Program Dumisake Pendidikan: Analisis Perkembangan Hingga Kwartal Keempat 2025

Program Dumisake Pendidikan: Analisis Perkembangan Hingga Kwartal Keempat 2025

Mukhtar Latif-ist/jambi-independent.co.id-

Dumisake sebagai Keberpihakan Terukur untuk Masyarakat

​Program Dumisake Education merupakan manifestasi dari keberpihakan program yang terukur, cerdas, dan strategis. Ini bukanlah sekadar pembagian dana, melainkan sebuah instrumen kebijakan yang dirancang untuk mencapai ekuitas pendidikan di Provinsi Jambi. Keberpihakan ini disebut terukur karena ia didasarkan pada data yang akurat dan memiliki target dampak yang jelas.

​Kecerdasan desain Dumisake terletak pada bagaimana program ini secara simultan menangani tiga aspek krusial dalam pembangunan sumber daya manusia: Afirmasi Ekonomi dan Akses, Apresiasi Prestasi dan Motivasi, dan Inklusivitas dan Kesetaraan.

BACA JUGA:Kemnaker Siapkan Relawan Pemulihan Sarana Prasarana Terdampak Bencana

Afirmasi Ekonomi bertujuan mengatasi hambatan finansial dengan menargetkan keluarga miskin menggunakan basis data terpadu, berfungsi sebagai jaring pengaman sosial untuk menjaga retensi siswa.

Apresiasi Prestasi mendorong meritokrasi dengan memberikan insentif bagi siswa berprestasi, yang terbukti dapat meningkatkan effort dan hasil belajar secara keseluruhan (Hanushek, 2020). Terakhir, pilar Inklusivitas tercermin dari penyertaan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB), menjamin hak pendidikan yang setara bagi semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus (UNESCO, 2020).

Konsep Bantuan Sosial Pendidikan di Negara Maju

​Konsep Dumisake memiliki paralel yang kuat dengan skema bantuan pendidikan di negara maju, meskipun dalam skala dan nomenklatur yang berbeda. Di Amerika Serikat, terdapat program Pell Grant yang memberikan bantuan finansial berbasis kebutuhan untuk mahasiswa sarjana (Dynarski & Scott-Clayton, 2021).

Sementara itu, di negara-negara Nordik seperti Finlandia, pendidikan didukung dengan skema student allowance yang universal (OECD, 2024; Sahlberg, 2021). Perbedaannya terletak pada konteks fiskal.

BACA JUGA:Komisi II DPR RI Apresiasi Digitalisasi Pengaduan Pertanahan Kementerian ATR/BPN

Negara maju seringkali mengadopsi kebijakan universal, sementara negara berkembang seperti Indonesia, masih mengandalkan program targeted seperti program Dumisake pendidikan agar sumber daya yang terbatas dapat dialokasikan secara efisien kepada yang paling membutuhkan.

Keberhasilan program Dumisake pendidikan harus diukur bukan hanya dari jumlah uang yang disalurkan, tetapi dari dampak jangka panjangnya terhadap ekuitas pendidikan (Darling-Hammond, 2023) dan peningkatan daya saing lulusan (World Bank, 2024).

Penutup

​Program Dumisake Pendidikan Provinsi Jambi hingga Kuartal Keempat 2025 telah menunjukkan komitmen fiskal yang kuat dengan alokasi mencapai Rp. 52,4 Miliar untuk 20.500 siswa. Program ini bukan hanya bantuan sosial, melainkan sebuah instrumen kebijakan cerdas yang berupaya meratakan kesempatan pendidikan, sejalan dengan praktik baik global.

Keberlanjutan dan akurasi targeting program ini akan menjadi kunci dalam menentukan apakah program Dumisake dapat benar-benar menjadi katalisator bagi terciptanya masyarakat Jambi yang cerdas, kompetitif, dan sejahtera di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait