Hutan Adat Terjaga, Ekonomi Masyarakat Pun Tumbuh
Salah satu hutan adat di Jambi.-ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketika hutan adat dijaga, ekonomi pun tumbuh. Pesan kuat itu datang dari 2 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dampingan KKI WARSI di Jambi yang baru saja meraih predikat Platinum dari Kementerian Kehutanan.
Dua KUPS tersebut, KUPS Gunau dari Desa Air Terjun, Kabupaten Kerinci, dan KUPS Kopi Serampas dari Desa Rantau Kermasdi di Kabupaten Merangin, menerima Plakat Platinum yang diserahkan langsung oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
Plakat platinum ini diserahkan, pada acara penutupan Program TERRA for Customary Forest (TERRA-CF) di Jakarta, Senin 29 September 2025.
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kerja keras Masyarakat Hukum Adat (MHA) dalam menjaga hutan adat secara lestari sambil mengembangkan usaha ekonomi yang menyejahterakan.
BACA JUGA:Mungkinkah Hak Veto Dicabut dari DK PBB?
Program TERRA for Customary Forest (TERRA-CF) yang dikembangkan KLHK sejak Januari 2023 hingga Juni 2025 mendukung implementasi Perhutanan Sosial untuk mewujudkan pengelolaan hutan, tata guna lahan, dan ekosistem yang berkelanjutan.
Fokus utamanya adalah pengembangan skema blended finance dan peningkatan kapasitas MHA dalam pengelolaan hutan adat.
Kedua KUPS peraih Plakat Platinum-kategori paling tinggi untuk KUPS, ditandai dengan jangkauan pasar yang sudah keluar dari Provinsi Jambi-- mendapat dukungan pendanaan dari program ini untuk pembelian peralatan produksi dan peningkatan kapasitas anggota kelompok.
Melalui program ini pula, KKI WARSI mendampingi 10 MHA di empat kabupaten: Kerinci, Sarolangun, Merangin, dan Bungo, yang masing-masing mengelola hutan adat sekaligus mengembangkan usaha berbasis potensi lokal.
BACA JUGA:Kadispora Jambi Apresiasi Gubernur Cup Basketball 2025, Jadi Sarana Penjaringan Atlet Potensial
KUPS Gunau: Gula Semut dari Bukit Sembahyang
KUPS Gunau di Desa Air Terjun mengembangkan inovasi pengolahan gula semut dari pohon aren yang tumbuh subur di Hutan Adat Bukit Sembahyang dan Padun Gelangang. Kawasan hutan adat ini berfungsi sebagai pelindung sumber air dan penyangga kehidupan masyarakat.
“Usaha ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa perlindungan hutan dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan,” ujar Neldy Savrino, Koordinator Program TERRA-CF KKI WARSI.
Ketua KUPS Gunau, Tulis Wati, menuturkan bagaimana pendampingan meningkatkan kemampuan kelompoknya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



