Menakar Peluang Kerja di Koperasi Merah Putih
Dr Noviardi Ferzi-Ist/jambi-independent.co.id-
Oleh: Dr Noviardi Ferzi
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketika menulis ini saya teringat sebuah kutipan yang berbunyi " Nilai sejati dari bisnis adalah kemampuan untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat." - Milton Friedman"
Percaya akan kata - kata ini, sehingga saya meyakini Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi pintu masuk Indonesia menuju industrialisasi pedesaan yang berbasis prinsip-prinsip ekonomi Pancasila. Sebuah nilai tambah yang ingin dibangun melalui koperasi.
Secara ideologis Koperasi Desa Merah Putih adalah upaya besar Presiden Prabowo untuk mentransformasi struktur ekonomi dari yang sebelumnya oligarkis menjadi ekonomi rakyat yang berbasis pemerataan.
Di tengah ketimpangan distribusi aset dan kesempatan, koperasi desa bisa menjadi kendaraan efektif untuk mengoreksi ketidakadilan struktural yang selama ini menjadi batu sandungan dalam pembangunan nasional.
BACA JUGA:Tak Pantas! Ini Tampang Suami Ancam Istri Pakai Celurit di Muaro Jambi, Videonya Sempat Viral
Koperasi akan berperan penting dalam memperbaiki tata niaga perekonomian di pedesaan dan menjadi sarana pendistribusian kesejahteraan yang paling efektif, sebagai keberhasilan koperasi pengelolaan potensi unggulan desa, pengiriman pupuk, dan usaha desa yang lain.
Koperasi yang sehat akan melahirkan kelas menengah desa yang kuat, mandiri, dan produktif, sesuatu yang selama ini absen dalam peta pembangunan nasional.
Indonesia sebenarnya tidak kekurangan potensi usaha yang bisa diusahakan koperasi. Dengan lebih dari 80.000 desa, masing-masing memiliki keunggulan lokal, koperasi desa bisa diarahkan menjadi basis produksi skala kecil hingga menengah yang terhubung ke pasar nasional dan internasional.
Ditengah optimisme ini koperasi merah putih bukan sekadar memperkuat sektor tradisional, melainkan juga menciptakan ekosistem modern yang mempertemukan nilai-nilai lokal dengan tuntutan global.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gudang Diduga Penyimpanan Minyak Ilegal di Kota Jambi Terbakar
Koperasi ini diharapkan tidak hanya bergerak di sektor konsumsi atau simpan pinjam seperti selama ini, melainkan naik kelas menjadi pelaku utama dalam rantai produksi, distribusi, bahkan ekspor.
Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas, koperasi-koperasi ini terhubung langsung dengan pengawasan OJK, mengadopsi skema tata kelola modern yang sudah biasa diterapkan di sektor keuangan.
Lalu ada pertanyaan, apa perbedaan fundamental Koperasi Desa Merah Putih dengan BUMDes ? Dalam konteks bisnis perbedaannya terletak pada pengakuan badan hukumnya di tingkat internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



