b9

Waspada! Kelebihan Trombosit, Bisa Jadi Sinyal Awal Kanker Darah

Waspada! Kelebihan Trombosit, Bisa Jadi Sinyal Awal Kanker Darah

Ilustrasi Kadar Trombosit-Unspalsh/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Trombosit atau keping darah merupakan komponen penting dalam tubuh yang berperan besar menghentikan perdarahan.

Ketika tubuh mengalami luka, trombosit akan segera berkumpul di area tersebut untuk membentuk sumbatan dan menutup luka agar perdarahan berhenti.

Namun, jumlah trombosit yang tidak seimbang bisa berbahaya.

"Trombosit berfungsi menghentikan perdarahan. Tapi jumlahnya harus pas. Terlalu sedikit bisa berujung pada perdarahan, terlalu banyak bisa menyebabkan sumbatan pembuluh darah," jelas Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi.

BACA JUGA:Akibat Gempa Filipina, BMKG Minta 5 Wilayah di Indonesia Siaga Tsunami

Menurut Prof. Aru, kadar trombosit normal pada orang dewasa berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mililiter darah. Bila jumlahnya melebihi angka tersebut, kondisi itu disebut trombositemia dan bisa menjadi tanda gangguan serius pada tubuh.

"Trombosit sering kali dianggap remeh, padahal jumlahnya yang berlebihan bisa menjadi indikator awal dari kondisi serius, termasuk kanker darah," ujarnya dalam webinar bersama Combiphar, Rabu 9 Oktober 2025.

Ia menambahkan, "Masyarakat perlu memahami bahwa edukasi dini bukan hanya mencegah, tapi juga memberi harapan untuk deteksi dan penanganan yang lebih baik."

BACA JUGA:BMKG Jayapura Imbau Warga Supiori Waspada Usai Gempa M 7,6 yang Berpotensi Tsunami

Bisa Tanpa Gejala, Tapi Berisiko Fatal

Trombositemia sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun pada sebagian orang, kondisi ini bisa menimbulkan keluhan seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri pada tangan atau kaki, bahkan pembesaran limpa.

"Trombosit berlebih bisa hadir tanpa gejala. Tapi bisa juga menimbulkan sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri di tangan atau kaki, bahkan pembesaran limpa," kata Prof. Aru.

Jika tidak dikendalikan, trombositemia dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, hingga keguguran. Oleh karena itu, pengawasan kadar trombosit menjadi hal yang sangat penting dilakukan secara rutin.

BACA JUGA:Tak Hanya pada Penderita Penyakit Jantung, Henti Jantung Bisa Terjadi pada Orang Sehat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: