Waspada, Kesemutan Bisa Jadi Gejala Dini Kanker Tulang
Gejala awal kanker tulang-iStockphoto/jambi-independent.co.id-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Kesemutan sering dianggap masalah ringan karena biasanya muncul setelah duduk terlalu lama atau salah posisi tidur. Namun, pakar kesehatan mengingatkan, bila Kesemutan muncul berulang tanpa alasan yang jelas, hal itu bisa menjadi tanda adanya penyakit serius, termasuk kanker tulang.
Konsultan Onkologi Ortopedi dari Eka Hospital BSD, dr. Muhammad Wahyudi, menjelaskan bahwa salah satu gejala kanker tulang adalah rasa kebas atau kesemutan di beberapa bagian tubuh.
Kondisi ini biasanya disebabkan adanya benjolan pada tulang yang kemudian menekan saraf di sekitarnya.
BACA JUGA:Sule Ungkap Rutinitas Minum Kopi Pagi Hari Sebelum Alami Sakit
“Biasanya kalau benjolannya sudah besar, akan muncul rasa kesemutan. Itu karena tumornya sudah mengenai saraf,” jelas Wahyudi dalam keterangannya, Kamis, 18 September 2025.
Meski demikian, Wahyudi menegaskan bahwa gejala utama kanker tulang merupakan rasa nyeri yang intens dan berlangsung lama.
Nyeri sering kali menjadi keluhan pertama yang dialami pasien sebelum adanya benjolan atau sensasi kesemutan.
BACA JUGA:Kanker yang Paling Banyak Diderita di Indonesia, Waspada Gejalanya Sejak Dini
“Gejala yang paling awal itu nyeri atau pegal. Kalau ditanya ke pasien, biasanya rasa nyeri sudah muncul lebih dulu dibanding benjolannya,” tambahnya.
Menurut Wahyudi, deteksi dini sangat penting untuk penanganan kanker tulang. Jika seseorang merasakan nyeri atau pegal yang tidak kunjung reda dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan begitu, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat sehingga peluang kesembuhan menjadi lebih besar.
BACA JUGA:Dua Orang Hilang Usai Demo Ditemukan: Ingin Hidup Mandiri
Terkait pilihan terapi, Wahyudi menjelaskan bahwa penanganan kanker tulang bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti kemoterapi hingga operasi.
Pembedahan biasanya menjadi langkah utama untuk mencegah penyebaran sel kanker sekaligus mempertahankan fungsi tungkai pasien.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



