Tak Perlu Parfum Mahal, Ini Cara Biar Wangi Kamu Nempel Seharian!

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wewangian kini bukan sekadar pelengkap penampilan, tetapi menjadi bagian penting dari identitas dan gaya hidup. Di tengah tren aroma yang makin beragam, teknik layering parfum muncul sebagai solusi cerdas untuk menciptakan aroma khas yang tahan lama dan sesuai karakter pribadi. Teknik ini kini menjadi favorit, khususnya di kalangan Gen Z dan milenial yang ingin tampil beda dan unik.

layering parfum atau pelapisan wewangian adalah teknik menciptakan kombinasi aroma dari berbagai produk aroma tubuh yang digunakan secara berurutan. Dengan menyusun aroma dari yang paling ringan hingga ke aroma yang paling kuat, teknik ini mampu menghasilkan wangi yang kaya, kompleks, dan tidak mudah hilang.

Menurut Nitin Jain, pendiri La Pink, layering parfum memungkinkan setiap orang memiliki signature scent yang berbeda, karena aroma yang terbentuk benar-benar hasil racikan pribadi.

Proses layering dimulai sejak mandi. Pilih sabun atau scrub yang beraroma ringan agar tidak menutupi aroma lain. Setelah kulit bersih, gunakan lotion atau body butter untuk melembapkan tubuh. Kulit yang lembap cenderung membuat aroma lebih tahan lama dan meresap sempurna. Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan body mist dengan aroma lembut ke seluruh tubuh. Ini akan membentuk dasar aroma yang menyatu dengan lotion.

BACA JUGA:Ini Alasan Kacang-Kacangan Disebut 'Daging Super' Versi Vegetarian!

BACA JUGA:Waduh! Ketua DPRD Bungo Temukan Puluhan Dus Miras di Zaus saat Sidak Tempat Hiburan Malam

Lalu, aplikasikan eau de parfum sebagai inti aroma utama. Semprotkan di titik-titik nadi seperti belakang telinga, leher, dan pergelangan tangan. Terakhir, jika ingin menambahkan lapisan akhir, parfum khusus rambut bisa menjadi pelengkap yang menyegarkan dan memperkuat aroma setiap kali rambut bergerak.

Agar layering parfum terasa harmonis dan tidak berlebihan, penting memahami struktur aroma atau fragrance notes. Aroma atas atau top notes adalah kesan pertama yang langsung tercium begitu parfum disemprotkan.

Umumnya berupa aroma citrus, buah segar, atau peppermint. Setelah beberapa menit, aroma tengah atau middle notes mulai muncul dan membentuk karakter utama parfum. Bunga-bungaan seperti mawar, lavender, atau kayu manis biasanya menjadi komponen aroma tengah. Terakhir, base notes muncul paling lambat namun bertahan paling lama. Contoh aroma dasar adalah vanilla, amber, atau musk.

Keselarasan dalam menyusun aroma bisa didapat dengan memahami kombinasi aroma yang cocok. Misalnya, aroma jeruk yang ringan bisa dikombinasikan dengan bunga seperti mawar untuk aroma tengah, lalu ditutup dengan aroma kayu cendana atau musk sebagai penutup yang kuat dan hangat. Hindari mencampur terlalu banyak aroma kuat dalam satu waktu karena dapat membuat bau menyengat dan mengganggu.

BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi Giatkan Forum Komunikasi Lalu Lintas di Terminal Alam Barajo

BACA JUGA:Kelas Dunia! BRI Dinobatkan Sebagai Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia dalam Daftar Forbes Global 2000

Kesalahan umum lainnya adalah menggosokkan pergelangan tangan setelah menyemprot parfum. Tindakan ini justru merusak lapisan aroma. Cukup semprotkan dan biarkan mengering alami. Untuk hasil terbaik, gunakan rangkaian produk dari merek yang sama karena biasanya sudah dirancang untuk saling melengkapi.

Tahun ini, tren wewangian bergeser ke arah aroma earthy seperti patchouli dan sandalwood yang memberi kesan hangat dan elegan. Aroma manis ala gourmand seperti vanila dan karamel juga kembali populer, terutama di kalangan remaja. Di sisi lain, meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan membuat produk aroma berbahan alami, cruelty-free, dan ramah lingkungan semakin diminati.

Menggunakan parfum bukan lagi sekadar ritual, tetapi bentuk ekspresi diri. Melalui teknik layering, siapa pun bisa menciptakan wewangian unik yang mencerminkan kepribadian dan gaya hidup. Dengan memahami struktur aroma dan memilih produk yang tepat, wangi tubuh tak hanya bertahan lebih lama, tetapi juga meninggalkan kesan yang sulit dilupakan.

Sumber: