Ini Alasan Kacang-Kacangan Disebut 'Daging Super' Versi Vegetarian!
Ilustrasi kacang buncis-freefik-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bagi mereka yang menjalani gaya hidup vegetarian atau vegan, kebutuhan protein tetap bisa terpenuhi tanpa harus mengandalkan daging. Salah satu solusinya adalah mengonsumsi kacang-kacangan yang kaya akan protein, serat, dan nutrisi penting lainnya.
Ahli diet Natalie Allen RD menjelaskan bahwa lentil dan buncis merupakan sumber protein nabati yang sangat direkomendasikan. Keduanya tidak hanya mudah diolah dan terjangkau, tetapi juga mengandung zat gizi penting seperti zat besi dan folat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi orang yang tidak mengonsumsi produk hewani.
Dalam satu cangkir lentil matang terkandung sekitar 18 gram protein. Bedanya dengan daging, kacang-kacangan tidak memiliki lemak jenuh maupun kolesterol sehingga lebih aman bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kacang-kacangan juga dianggap sebagai sumber protein rendah metionin dan sistein, namun kekurangan ini dapat ditutupi dengan mengombinasikannya bersama makanan nabati lain yang kaya asam amino, seperti nasi, biji-bijian, atau sayuran berdaun hijau.
Selain kandungan proteinnya, kacang-kacangan juga tinggi serat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan mengontrol gula darah. Konsumsi rutin serat dari sumber alami juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan kanker usus besar.
BACA JUGA:Waduh! Ketua DPRD Bungo Temukan Puluhan Dus Miras di Zaus saat Sidak Tempat Hiburan Malam
BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi Giatkan Forum Komunikasi Lalu Lintas di Terminal Alam Barajo
Kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang merah juga menjadi sumber zat besi non-heme yang baik. Jika dikonsumsi bersama bahan makanan kaya vitamin C seperti tomat, jeruk, atau paprika, penyerapan zat besi dalam tubuh akan meningkat secara signifikan. Bahkan kandungan kaliumnya bisa mencapai hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dada ayam tanpa kulit.
Ahli gizi Lina Begdache PhD RDN menambahkan bahwa kacang-kacangan merupakan bahan makanan yang ramah lingkungan. Mereka tidak hanya bergizi dan mudah diakses, tapi juga berkontribusi dalam mengurangi dampak karbon karena proses budidayanya yang tidak menghasilkan emisi besar seperti peternakan.
Untuk meningkatkan asupan kacang-kacangan, masyarakat disarankan memasukkannya dalam berbagai jenis makanan sehari-hari seperti sup, salad, olahan pasta berbahan dasar kacang, semangkuk grain bowl, bahkan camilan sehat seperti kacang panggang. Lentil bisa dijadikan bahan dasar burger nabati, buncis bisa diolah menjadi hummus, dan kacang merah cocok ditambahkan ke dalam semur atau tumisan sayuran.
Memasukkan kacang-kacangan ke dalam pola makan bukan sekadar pilihan alternatif pengganti daging, melainkan strategi cerdas untuk hidup lebih sehat, hemat, dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




