Satu UMKM Terima Rp 1,2 Juta

Kamis 16-09-2021,09:21 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARABULIAN – Ini kabar gembira untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak Covid-19. Pemkab Batanghari segera menggulirkan bantuan non tunai sejumlah Rp 1,2 juta per kepala keluarga yang memiliki usaha kecil.

Sesuai SK Bupati Batanghari No. 278 tahun 2021, sebelum diverfikasi kuota penerima sebanyak 1.234. Tahap pertama, penerima dana stimulan sebanyak 678 orang. Jumlah ini merupakan hasil verfikasi dinas Koperindag Batanghari. Sisa kuota sebanyak 556 UMKM akan dilanjutkan digelombang kedua.

“Anggaran bantuan stimulan bagi pelaku UMKM yang dianggarkan Pemkab Batanghari melalui dana APBD sebesar Rp 1,5 miliar. Masing-masing pelaku UMKM menerima bantuan dana stimulan dari Pemkab Batanghari sebesar Rp 1,2 juta,” kata Plt Kadis Koperindag Batanghari, Hendri Jumiral, kemarin (14/9). 

Untuk mendapat dana bantuan, pelaku UMKM harus memenuhi melengkapi peryaratan, foto copy KTP, surat keterangan usaha, foto copy kartu keluarga, surat lembar keterangan usaha. Kemudian pernyataan kuasa penuh yang dilakukan bagi pelaku UMKM.

“Di samping itu, usulan bantuan UMKM ini tidak boleh berbenturan dengan bantuan dana stimulan lain, seperti bantuan dari pusat dan provinsi. Bantuan stimulan ini diharpakan dapat membantu membangkitkan kembali usaha pelaku usaha yang terdampak Covid-19, meski tidak seutuhnya,” jelasnya.

Dia pun mengimbau agar pelaku usaha tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di tempat usaha. Ini sangat penting dilakukan karena para pelaku usaha termasuk paling rentan tertular.

“Kami mengimbau agar selalui mematuhi protokol kesehatan, khususnya pelaku usaha karena sangat rentan tertular. Dengan prokes, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, serta tidak berkerumun, dapat mencegah kita tertular. Sediakn selalu fasilitas cuci tangan dan cairan handsanitaizer di lingkungan kerja,” imbaunya. 

Bantuan ini tersebesar di delapan kecamatan, diantaranya Kecamatan Muarabulian 189 orang, Batin XXVI 88 orang, Maro Sebo Ilir 89 orang. Kemudian, Maro Sebo Ulu 52 orang, Mersam 68 orang, dan Kecamatan Bajubang 102 orang.

Sugianto, salah seorang perajin ukir kayu, mengaku, akan memanfaatkan bantuan pemerintah sebagik-baiknya untuk modal dan keperluan usaha. Di tengah pandemi, nilai beli masyarakat terhadap hasil ukir kayu mengalami penurunan yang cukup signifikan. “Dengan bantuan pemerintah kabupaten itu, sedikitnya bisa menambah modal kami menutupi modal yang sudah keluar. Selama pandemi ini, usaha kami sebagai salah satu yang terdampak,” tandasnya. (ira)

Tags :
Kategori :

Terkait