JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Postingan video di akun medsos, menghebohkan warga pada Minggu (24/10) lalu. Dari rekaman yang berdurasi sekitar satu menit itu, seekor harimau berukuran cukup besar mendekati perkebunan warga di Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjab Timur.
Raja rimba itu mengendap-ngendap mendekati seekor anjing milik warga. Saat anjing itu mengetahui ada seekor harimau yang mendekatinya dari belakang, sontak membuat hewan peliharaan itu berlari kencang menjauh dari harimau tersebut.
Terdengar, dari video tersebut warga yang merekam sambil berbincang pelan dengan rekannya itu menggunakan bahasa bugis dan jaraknya cukup dekat dengan harimau itu.
Kades Sungaicemara Syawaluddin, saat dikonfirmasi via mengatakan, kemunculan harimau itu di perbatasan antara Desa Sungaicemara dan Desa Airhitam Laut. "Memang berbatasan dengan desa kami. Kalau rekaman video itu memang rekaman dari warga kami yang kebetulan berkebun di Desa Airhitam Laut," ucapnya.
Kades berdarah bugis ini juga menyebutkan bahwa, di desanya juga pernah ada kasus kemunculan harimau. Akan tetapi tidak menimbulkan musibah terlalu besar seperti yang terjadi di Desa Airhitam Laut yang telah banyak memangsa hewan ternak warga.
"Saya juga sudah menyampaikan ke petugas BKSDA dan petugas TNBS untuk meminta bantuan agar kasus kemunculan harimau itu segera ditangani, sebab sudah sangat meresahkan dan menimbulkan ketakutan warga. Dan laporan saya itu juga sudah ditanggapi mereka dengan baik," sebutnya.
Terpisah, Kades Airhitam Laut Habri Sandria saat membenarkan bahwa postingan itu. Dirinya menjelaskan bahwa, warga merekam kemunculan harimau itu dari salah satu pondok atau rumah singgah sementara berukuran kecil yang ada di kebun milik warga tersebut.
"Baru ini ada juga hewan ternak warga yang diterkam oleh harimau, lokasinya juga di perbatasan Desa Airhitam Laut dan Desa Sungaicemara, tapi sudah masuk ke wilayah desa kami," jelasnya.
Dari pihak BKSDA dan TNBS terus memantau keberadaan harimau ini melalui kamera pengintai dan petugas mereka juga sering turun ke wilayah ini untuk menghalau harimau yang keluar dari kawasannya.
"Kalau pemasangan kamera pengintai dan jerat atau kerangkeng sudah dilakukan oleh pihak terkait tersebut. Di dalam jerat itu sudah dipasang umpan seekor kambing, tapi memang belum ada harimau yang terjerat di dalamnya," ungkap Habri.
Dirinya juga menghimbau kepada warga setempat untuk lebih berhati-hati serta tidak bepergian ke kebun atau ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan dari ancaman serangan harimau secara sendirian.
"Harimau ini biasanya muncul ada jam-jamnya juga pak. Kalau dari laporan yang sering kami terima, biasanya harimau ini muncul tengah hari dan sore menjelang magrib. Untuk itu, warga yang akan beraktivitas harus berhati-hati, apalagi saat melintasi lokasi yang sering muncul harimau itu," himbaunya.
"Kami juga berharap, agar kasus ini bisa segera teratasi. Sebab warga kami juga merasa ketakutan dengan kemunculan harimau ini. Di satu sisi warga kami harus ke kebun agar bisa mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, di satu sisi lagi keselamatan mereka terancam akibat kemunculan harimau ini," tambahnya.
Sementara itu, Farid selaku Kepala Seksi Wilayah 3 BKSDA Jambi (Tanjab Barat - Tanjab Timur) saat hubungi via telepon untuk mengkonfirmasi terkait hal ini mengatakan, pihaknya baru saja menerima laporan terkait hal itu dan direncanakan hari Selasa (26/10) pihaknya akan turun ke lokasi kemunculan harimau yang sempat direkam oleh salah satu warga setempat itu.
"Kalau dari informasi sementara yang kami terima, harimau yang muncul itu cuman satu ekor. Kemungkinan harimau itu lah yang sering berkeliaran dan beberapa kali terlihat oleh warga sekitar dua desa tersebut," ujarnya.