Pedagang Takjil di Tanjab Barat Boleh Jualan Dipinggir Jalan

Jumat 08-04-2022,11:02 WIB

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - Pasar beduk Ramadan yang menjadi ikon khas saat bulan suci Ramadan di kota Kualatungkal yang berlokasi di Jalan Melat, Kelurahan Tungkal IV Kota, Kecamatan Tungkal Ilir, ditiadakan.

Hal itu akibat dampak pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir dan juga masyarakat yang mulai banyak berdagang secara menyebar dipinggir ruas jalan kota Kualatungkal.

Menurut keterangan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tanjungjabung Barat, Safriwan mengatakan pasar beduk Ramadan di kota Kualatungkal merupakan salah satu antisipasi munculnya kerumunan masyarakat mengingat masih dalam pandemi covid-19.

"Kalau pasar beduk Ramadan tahun ini masih ditiadakan karena antisipasi munculnya kerumunan apalagi kita saat ini masih dalam kondisi pandemi, selain itu juga pasar beduk Ramadan itu kurang diminati oleh masyarakat," kata Safriwan, Rabu 6 April 2022.

Baca Juga: TPID Rapat Pengendalian Inflasi Daerah, Pemkab Bungo Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman

Baca Juga: Ini Harapan Bupati Masnah Saat Jokowi Kunjungi Candi Muarojambi

Kadis Koperindag mengakui, bahwa minat masyarakat kurang untuk berkunjung dan berbelanja dipasar beduk Ramadan. Sebab kata dia, masyarakat Kualatungkal saat ini lebih banyak berdagang dipinggir jalan memanfaatkan areal rumahnya dan pihaknya pun tidak melarang hal tersebut.

"Pada dasarnya kita tidak melarang, silahkan masyarakat berdaganglah menyebar dipinggir jalan didepan rumah masing masing tetapi prokes dan lalu lintas tetap diperhatikan, jangan menumpuk itu nanti dari satgas akan standby ditempat untuk mengamankan para pedagang yang melanggar prokes." Sebutnya.

Disisi lain, terkait pasar mingguan yang ada diwilayah pedesaan yang hingga kini masih tetap dilaksanakan, dalam hal ini, Safriwan menjelaskan jika pasar tersebut tidak masalah, sebab para pedagang dan pembeli telah disediakan tempatnya baik dari segi penempatan tata dikantin maupun keluar masuk pembeli.

"Kalau yang pasar mingguan itu kan kita sudah mempersiapkannya mengenai tata letak kantin, seperti di desa Bungatanjung, Bramitam dan lain lain, pedagang disana mayoritas masyarakat desa lah berjualan hanya satu hari, setiap pedagang kita beri jarak, dan keluar masuknya pembelipun sudah diatur." Pungkasnya. (Rul)

Tags :
Kategori :

Terkait