JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARATEBO, JAMBI - Debit air sungai Batanghari di Tebo, memasuki status siaga banjir. Pasalnya, debit air sungai Batanghari terus mengalami peningkatan, karena mendapat kiriman dari Kabupaten Bungo dan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebo meminta masyarakat, agar lebih waspada dengan kondisi musim penghujan saat ini. Terutama yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).
Hal itu diungkapkan Kepala BPBD, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tebo Antoni Faksi. Dikatakannya, debit air sungai Batanghari memasuki status siaga.
"Status siaga di sembilan kecamatan di Kabupaten Tebo yang masuk DAS diantaranya, Kecamatan VII Koto, VII Koto Ilir, Tebo Ulu, Seraiserumpun, Sumay, Tebo Tengah, Tengah Ilir, Tebo Ilir dan Muaratabir," katanya.
Lanjutnya, berdasarkan data yang ada, dari sembilan kecamatan tersebut, yang masuk peta rawan yakni, Kecamatan Muaratabir. Karena paling berdampak terhadap masyarakatnya, dibandingkan dengan kecamatan lain.
"Jika banjir daerah Tabir itu, ada sekitar 2.000 KK yang berpotensi meninggalkan rumah, hal itu berkaca pada banjir tahun lalu. Ada enam desa di sana yang rumahnya terendam," ungkapnya.
Menurutnya, hasil pantauan di lapangan saat ini, kedua daerah tersebut, sungainya sedang naik. Sehingga sungai Batanghari di Kabupaten Tebo, hanya tinggal menunggu kiriman saja.
"Untuk itu, kami minta masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai, senantiasa waspada, apalagi mengingat cuaca yang ekstrim saat ini," pungkasnya. (wan/enn)