Kecelakaan Lalu Lintas Tak Pernah Netral

Jumat 19-12-2025,15:58 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Setiap kali kecelakaan lalu lintas terjadi, narasi yang paling sering muncul adalah kata musibah.

Kata ini seolah memberi penjelasan final: sesuatu yang datang tiba-tiba, tak terhindarkan, dan berada di luar kendali manusia. Dengan satu kata itu, peristiwa kompleks direduksi menjadi takdir.

Padahal, kecelakaan lalu lintas hampir tidak pernah netral. Ia bukan peristiwa acak yang muncul tanpa sebab, melainkan hasil dari rangkaian Keputusan, atau kelalaian, yang terjadi jauh sebelum benturan itu terjadi.

Musibah yang Sering Bisa Diprediksi

Sebagian besar kecelakaan tidak lahir dari satu kesalahan tunggal. Ia merupakan akumulasi: pelanggaran yang dinormalisasi, kecepatan yang dibiarkan, perlindungan keselamatan yang diabaikan, serta ruang publik yang diperlakukan tanpa etika bersama.

BACA JUGA:Nah Loh! Gubernur Jambi Sebut Pejabat yang Tak Hadir Upacara Hari Bela Negara Tak Punya Rasa Nasionalisme

Ketika helm tidak dipakai, sabuk pengaman diabaikan, atau batas kecepatan dilanggar, risiko sebenarnya sudah mulai bekerja. Benturan hanyalah fase terakhir dari proses panjang yang sebelumnya sering dianggap biasa.

Namun, dengan menyebutnya musibah, rantai sebab itu terputus. Kita berhenti bertanya mengapa, dan terlalu cepat menerima apa yang terjadi.

Cara Pandang yang Membebaskan Tanggung Jawab

Istilah musibah sering kali tanpa disadari membebaskan tanggung jawab kolektif. Jika kecelakaan dianggap takdir, maka tidak ada yang perlu dikoreksi selain menerima. Padahal, cara pandang ini justru menutup peluang perbaikan.

Keselamatan lalu lintas tidak hanya ditentukan di saat kecelakaan terjadi, tetapi jauh sebelumnya: saat aturan dipatuhi atau diabaikan, saat risiko dianggap penting atau disepelekan, saat kepentingan pribadi diprioritaskan di atas keselamatan bersama.

BACA JUGA:Operasi Lilin 2025: Kapolres dan Wakil Bupati Tanjab Barat Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Nataru

Dengan kata lain, kecelakaan bukan hanya soal apa yang terjadi di jalan, tetapi tentang bagaimana kita memaknai jalan itu sendiri.

Dari Perilaku Individu ke Risiko Sosial

Sering kali kecelakaan dipersempit sebagai kesalahan individu. Padahal, setiap perilaku di jalan memiliki dampak sosial. Keputusan seseorang untuk melanggar tidak hanya membahayakan dirinya, tetapi juga orang lain yang tidak memiliki pilihan untuk menghindar.

Kategori :