Menurut Handoko, tarif tol saat ini tidak sebanding dengan kondisi jalan tol yang masih bergelombang. Meski mengakui tol dapat mempersingkat waktu tempuh, ia menilai biayanya terlalu mahal bagi sopir truk.
"Untuk tarif tol itu sangat memberatkan. Kita bingung juga, sudah tarif tolnya mahal, jalan tidak rata. Kalau bisa tarif tol itu dikurangi. Terlalu mahal untuk kami para sopir truk," ungkap Handoko.
Keluhan serupa disampaikan Iqbal (32), sopir angkutan logistik asal Jakarta. Ia mengaku terpaksa menggunakan tol demi mengejar waktu pengiriman.
Namun, Iqbal menilai tarif Tol Sumatera terlalu tinggi dan berdampak pada biaya selama perjalanan.
"Mahal untuk kami para sopir truk. Kalau lewat tol terus uang makan enggak kebagian, habis untuk biaya tol," ujar Iqbal.