“Jika hanya mengandalkan gigi, sangat sulit menentukan apakah hiunya kecil dengan gigi besar, atau benar-benar bertubuh raksasa,” jelas Kear.
Melalui pemindaian CT, data perikanan modern, dan model matematika, tim peneliti akhirnya menyimpulkan predator ini kemungkinan memiliki bentuk tubuh menyerupai hiu modern, tetapi dalam skala jauh lebih besar.
Penelitian ini menunjukkan bahwa hiu modern sudah menempati puncak rantai makanan sejak fase awal evolusi mereka. Para ilmuwan juga meyakini fosil serupa masih menunggu untuk ditemukan di berbagai wilayah lain yang dahulu merupakan laut purba.
Dengan menelusuri ekosistem masa lalu, peneliti berharap dapat memahami bagaimana spesies laut modern akan merespons perubahan lingkungan di masa depan.
BACA JUGA:Galakkan Literasi Usia Dini di Kecamatan Geragai, SKK Migas–PetroChina Gelar Teater Boneka Tangan
Temuan tentang hiu raksasa purba ini sekaligus menegaskan bahwa model tubuh hiu sebagai predator efektif telah bertahan dan sukses selama lebih dari 100 juta tahun.