Malware tersebut bekerja secara diam-diam di latar belakang dan mengirimkan seluruh data korban ke server yang dikendalikan pelaku.
Dalam beberapa kasus, malware yang terpasang juga bisa membuka celah tambahan (backdoor) sehingga perangkat bisa dimasuki program berbahaya lainnya kapan saja tanpa disadari pemiliknya.
Lebih buruk lagi, keylogger dapat mencatat seluruh aktivitas ketikan pengguna, termasuk password, nomor PIN, dan informasi rahasia lainnya.
Ancaman ini bukan sekadar kriminal digital biasa, tetapi sudah masuk kategori serius.
BACA JUGA:Pemerintah Tambah Kuota LPG Subsidi 350 Ribu Ton untuk Antisipasi Natal dan Tahun Baru
Dampaknya bisa berupa pengosongan rekening bank, peretasan WhatsApp, akses ilegal ke email, pencurian identitas, hingga pengambilalihan kontrol penuh perangkat.
Untuk menghindari ancaman berikut tips dan beberapa langkah penting yang wajib diterapkan setiap pengguna smartphone:
Selalu perbarui aplikasi penting, khususnya aplikasi perbankan dan dompet digital. Pembaruan biasanya membawa perbaikan keamanan penting.
- Gunakan antivirus yang terpercaya serta aktifkan seluruh fitur keamanan tambahan.
- Jangan mengunduh aplikasi di luar Play Store atau App Store, kecuali benar-benar terpercaya.
- Aktifkan otentikasi dua langkah (Two-Factor Authentication) untuk semua akun penting agar pelaku tidak mudah masuk meski memiliki password.
- Periksa izin aplikasi secara berkala dan cabut akses yang tidak relevan.
- Hindari mengklik tautan mencurigakan dari pesan pribadi atau grup.