Waduh! Staf Kementan Ngaku Dirjen Nekat Palak Petani Ratusan Juta

Jumat 28-11-2025,13:12 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seorang staf Kementerian Pertanian (Kementan), kedapatan memalak petani hingga ratusan juta rupiah untuk mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Modus yang digunakan staf Kementan ngaku dirjen ini, adalah mengaku-ngaku sebagai direktur jenderal (dirjen).

Namun aksinya ini ketahuan, berkat laporan masyarakat melalui kanal "Lapor Pak Amran".

Atas hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengambil langkah tegas. Dia memecat staf kementan ngaju dirjen tersebut.

BACA JUGA:Komisi III Usulkan Korlantas Polri Jadi Badan Lalu Lintas, Dipimpin oleh Jenderal Bintang 3

Amran dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 28 November 2025, mengatakan keputusan tersebut sangat berat secara pribadi.

Ini karena dirinya terbiasa mengabdi dan membantu masyarakat, namun demi negara seluruh penyimpangan harus ditindak karena fasilitas kementerian berasal dari pajak rakyat.

"'Lapor Pak Amran' membuahkan hasil. Ada traktor di 99 titik. Setiap (petani) 'ngambil'  traktor itu (oknum staf minta) bayar. Padahal itu gratis untuk rakyat. Ada pegawai Kementerian (Pertanian), ya... diberhentikan, apa boleh buat," kata Amran.

Ia mengatakan berdasarkan laporan masyarakat, kementerian mengungkap adanya pungutan berkisar Rp50 juta hingga Rp600 juta setiap pengambilan alsintan di berbagai daerah. 

BACA JUGA:Korlantas Polri Jadi Badan Lalu Lintas, Ini Respons Irjen Agus

Atas semua kejadian itu kementerian tindakan, sehingga seluruh berkas langsung diserahkan kepada kepolisian untuk diperiksa secara menyeluruh.

"Langsung tindaklanjuti kalau perlu bawa, periksa hari ini. Dan Pak Sekjen, berhentikan (staf) di kementerian. Enggak boleh. Saya sudah bilang, jangan macam-macam. Aku dapat, pasti saya pecat. Enggak boleh," kata Amran, menegaskan.

Ia menegaskan praktik pemerasan kepada petani tidak manusiawi karena mereka sudah hidup dengan berbagai kesulitan, sehingga negara wajib hadir untuk memastikan bantuan diberikan gratis tanpa pungutan apa pun.

Selain oknum internal, Amran menyebut ada pihak luar yang turut menipu petani dan meminta aparat kepolisian segera mengejar mereka karena aksi tersebut merugikan negara serta menghambat program bantuan nasional.

BACA JUGA:Heboh! Kebakaran Mobil Mitsubishi Mirage di SPBU Desa Kemantan Kabupaten Tebo

Kategori :