YouTube juga menggandeng lembaga profesional kesehatan mental di Indonesia, seperti HIMPSI dan PDSKJI, untuk memberikan pendekatan yang lebih relevan dengan kehidupan remaja lokal.
Salah satu hasil kolaborasi tersebut adalah kehadiran Teen Mental Health Shelf, fitur khusus yang muncul ketika remaja mencari topik sensitif seperti depresi, kecemasan, atau bullying.
BACA JUGA:Bekali Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja, UPA PKK UNJA Adakan Kuliah Umum Public Speaking
Fitur ini akan menampilkan konten edukatif yang dikurasi oleh para ahli agar remaja tidak terpapar informasi keliru atau konten yang dapat memperburuk kondisi emosional mereka.
Melalui berbagai inovasi fitur dan kemitraan dengan pakar lokal, YouTube menunjukkan komitmennya untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman.
Upaya ini tidak hanya memberikan perlindungan bagi remaja, tetapi juga membantu meningkatkan literasi digital dan emosional di tengah derasnya arus informasi.