JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Jumlah korban akibat ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus mengalami peningkatan. Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa hingga Sabtu, 8 November 2025, total korban mencapai 96 orang, meningkat dari data sebelumnya yang hanya berjumlah 54 orang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyampaikan bahwa angka terbaru tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau para korban di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih.
"Kami tegaskan jumlah korban saat ini sebanyak 96 orang," ujar Budi di Polda Metro Jaya, Sabtu.
BACA JUGA:Turki Resmi Incar Netanyahu Lewat Surat Perintah Penangkapan
Dari total korban, 29 orang masih menjalani perawatan medis, sementara 67 lainnya telah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka dinyatakan membaik.
"Rinciannya, 14 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 lainnya di Rumah Sakit Yarsi, dan satu korban dirawat di Rumah Sakit Pertamina. Sementara 67 korban lain sudah pulang ke rumah dalam keadaan lebih baik," jelas Budi.
Menurutnya, data jumlah korban bersifat dinamis karena masih ada masyarakat yang datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapat perawatan atau melapor.
BACA JUGA:Wamenkomdig Nezar Patria: Literasi Digital Kunci Cegah Anak Ketergantungan pada AI
"Ketika kami sampaikan data awal sebanyak 54 orang, itu masih sementara. Setelah dilakukan pendataan ulang, jumlah korban bertambah menjadi 96 orang," tuturnya.
Menanggapi pertanyaan soal korban yang berada di ruang ICU serta pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina, Budi menjelaskan bahwa proses penanganan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
"Ada kemungkinan keluarga meminta rujukan agar korban mendapat penanganan yang lebih lengkap. Jadi, distribusi korban tersebar di beberapa fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit besar hingga Puskesmas dan klinik militer," imbuhnya.
BACA JUGA:Simak! Harga Emas Pegadaian UBS dan Galeri24 Hari Ini, 9 November 2025
Peristiwa ledakan sendiri terjadi pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 12.15 WIB, di kawasan sekolah yang berada di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut.
Berdasarkan keterangan saksi, ledakan terdengar saat kegiatan Salat Jumat berlangsung di masjid sekolah.
Terdapat dua ledakan beruntun, yang pertama terjadi ketika khotbah sedang berlangsung, disusul suara ledakan kedua dari arah berbeda.