Indonesia Jadi Pelopor Indo-Pasifik dalam Eliminasi Kanker Perempuan Lewat Program Global

Rabu 05-11-2025,07:00 WIB
Reporter : widya
Editor : widya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Indonesia menorehkan langkah bersejarah dalam perjuangan global melawan kanker perempuan. Sebuah fasilitas bantuan teknis senilai 50 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp836 miliar resmi diluncurkan untuk mempercepat upaya eliminasi kanker perempuan di Tanah Air.

Langkah ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di kawasan Indo-Pasifik yang menjalankan program berskala internasional di bidang kesehatan perempuan.

Program bertajuk Technical Assistance Facility (TAF) tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Women’s Health and Economic Empowerment Network (WHEN) dan Elimination Partnership in the Indo-Pacific for Cervical Cancer (EPICC). Peluncurannya berlangsung di New York, Amerika Serikat, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80.

BACA JUGA:Hadir dengan Penyegaran Terbaru, New Honda Genio Makin Bergaya Retro dan Fashionable

Menurut laporan The Lancet Oncology, program TAF menjadi strategi utama untuk memperkuat sistem kesehatan perempuan melalui peningkatan kapasitas medis, teknologi digital, serta pembiayaan inovatif dalam penanganan kanker. Indonesia dipilih sebagai negara pertama pelaksana sebelum inisiatif ini diperluas ke negara lain di Indo-Pasifik.

Program ini dikembangkan bersama Pemerintah Indonesia guna memperkuat infrastruktur kesehatan, tenaga medis, serta mendorong produksi lokal di bidang farmasi dan teknologi kesehatan. Model yang dibangun diharapkan dapat direplikasi oleh negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa.

Dalam dua tahun pertama, WHEN menargetkan pembentukan model layanan kanker perempuan yang berfokus pada deteksi dini, akses pengobatan yang lebih luas, serta penguatan sistem kesehatan lokal.

BACA JUGA:Mengenal Desa Nunuk Baru di Majalengka, Reforma Agraria Jadi Akhir Perjuangan Menjaga Warisan Leluhur

Prioritas utama program ini adalah eliminasi kanker leher rahim, yang menjadi penyebab tertinggi kedua kematian akibat kanker pada perempuan di Indonesia.

Kementerian Kesehatan menjadikan pengendalian kanker perempuan sebagai bagian penting dari transformasi sistem kesehatan nasional, melalui peningkatan skrining kanker serviks dan payudara, digitalisasi data medis, dan perluasan vaksinasi HPV.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa inisiatif ini memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi kesehatan global.

"Upaya ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga pemimpin regional yang menetapkan standar implementasi program eliminasi kanker perempuan yang sesuai dengan standar global, inklusif, dan berbasis sistem kesehatan berkelanjutan," ujarnya, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Selasa 4 November 2025.

BACA JUGA:Polisi Buru Pengemudi Ojol yang Kabur Usai Kecelakaan dan Tinggalkan Penumpang

Ia menegaskan, "Eliminasi kanker perempuan adalah investasi untuk masa depan perempuan Indonesia dan wilayah Indo-Pasifik. Kita bukan hanya menjalankan program global, tetapi membuktikan bahwa negara berkembang dapat menjadi pelopor."

Dengan dukungan dana internasional dan kemitraan lintas sektor, Indonesia kini meneguhkan diri sebagai pemimpin regional dalam upaya eliminasi kanker perempuan, sekaligus menetapkan standar baru bagi program kesehatan global berbasis keberlanjutan dan kesetaraan akses.

Kategori :