JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengaku sebagai anak dari Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, mendadak viral di media sosial.
Pria berinisial N itu diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palu setelah kedapatan sedang mengemis di kawasan lampu merah Jalan Hangtuah, pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibum Tranmas) Satpol PP Palu, Maat S, menjelaskan bahwa petugas menemukan N sedang meminta-minta dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Petugas kemudian membawa N ke kantor Satpol PP untuk didata dan dibina.
BACA JUGA:China Luncurkan Wahana Antariksa Berawak Generasi Baru Mengzhou-1 pada 2026
Namun, selama proses interogasi di kantor Satpol PP, N menunjukkan perilaku yang dianggap tidak wajar.
Ia kerap berbicara melantur dan mengaku sebagai anak dari Presiden Soekarno. Pengakuan tersebut membuat petugas menduga bahwa N merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Berdasarkan informasi yang kami peroleh, pria itu sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa dan sudah dijemput oleh keluarganya. Kemungkinan karena tidak rutin mengonsumsi obat, dia kembali turun ke jalan,” ujar Maat.
Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, Satpol PP akhirnya menyerahkan N kembali kepada pihak keluarga.
BACA JUGA:Wah! Mayoritas Penonton Indonesia Lebih Suka Film dengan Akhir Bahagia
Petugas juga mengingatkan agar keluarga lebih memperhatikan kondisi N dan tidak membiarkannya kembali mengemis di jalan raya.
“Kami tidak melarang siapa pun mencari nafkah, tapi tempatnya harus sesuai. Mengemis di lampu merah bisa membahayakan diri sendiri dan mengganggu pengguna jalan,” tegas Maat.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, N tampak mengenakan kaus kuning dan berada di dalam sebuah ruangan bersama beberapa anggota Satpol PP.
Ia terdengar berbicara dengan nada tinggi, menyebut dirinya sebagai cucu pahlawan nasional asal Tanah Toraja, Pongtiku.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Delapan Kali, Kolom Abu Capai 800 Meter di Atas Puncak
“Saya cucunya Pongtiku, pahlawan nasional. Kalau Bapak tekan saya, ini masalah besar,” ucap N dalam video.