Ia menyerahkan tanggung jawab penyelesaian kepada Danantara sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembiayaan proyek.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyatakan bahwa timnya akan kembali melakukan negosiasi dengan pihak China Development Bank (CDB) selaku pemberi pinjaman utama.
Pembahasan akan mencakup jangka waktu pinjaman, tingkat suku bunga, serta denominasi mata uang yang digunakan.
Sebagai informasi, proyek KCJB Whoosh dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan skema pendanaan 75 persen dari pinjaman CDB dan 25 persen dari ekuitas konsorsium.
Pemerintah kini fokus memastikan agar penyelesaian utang proyek ini tidak mengganggu stabilitas ekonomi nasional.