Momentum HUT ke-26 Kabupaten Sarolangun: Meneguhkan Semangat Kebersamaan Menuju Sarolangun MAJU

Senin 13-10-2025,18:19 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

7.    Kemampuan bayar masyarakat rendah — mitigasi: subsidi tepat sasaran, availability payments, model cross-subsidy.

8.    Kapasitas teknis pemerintah daerah lemah — mitigasi: technical assistance (TA) dari donor, gunakan advisor transaksi, bangun unit pembiayaan infrastruktur daerah.

9.    Korupsi/kurangnya transparansi — mitigasi: mandatory disclosure, tender terbuka, audit publik, e-procurement.

Untuk mengimplementasi konsep ini diperlukan beberapa langkah praktis (roadmap singkat) berupa:

1.    Identifikasi proyek prioritas & business case (3–6 bulan): studi kelayakan ekonomi, sosial, lingkungan.

BACA JUGA:Usai Cabut Visa Atlet Senam, Israel Lakukan Banding ke Indonesia

2.    Struktur pembiayaan & alokasi risiko: tetapkan kombinasi equity, debt, hibah; bentuk SPV jika perlu.

3.    Konsultasi publik & pemangku kepentingan: dukungan masyarakat dan investor.

4.    Pengadaan & legalisasi: tender transparan, kontrak PPP dengan klausul KPI dan force majeure.

5.    Pendanaan awal: amankan VGF/hibah/dana donor untuk gap.

6.    Konstruksi & pemantauan: milestone-based disbursement, audit pihak ketiga.

7.    Operasi & evaluasi: payment triggers sesuai KPI, review 6–12 bulan.

Rekomendasi akhir

Mulai dengan 1–2 proyek pilot (misalnya jaringan air bersih desa atau perbaikan akses jalan penghubung pasar) menggunakan blended finance + availability payment. Diawali dengan menyiapkan transaction advisor (konsultan PPP) untuk menstruktur transaksi agar menarik investor.

BACA JUGA:Mutasi Polri! Kapolres Tanjab Barat Pimpin Sertijab 4 Perwira, Termasuk Kasat Narkoba

Kemudian perkuat aspek legal/keuangan: unit proyek di Pemda, model kontrak standar, dan transparansi yang kuat. Lalu libatkan BUMD lokal bila memungkinkan sebagai partner operasional — ini membantu transfer kapasitas dan menjaga manfaat ekonomi lokal.

Kategori :