JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Di balik kemeriahan peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 tahun 2025, ada satu tantangan besar yang terus dihadapi Indonesia: kesenjangan digital.
Jutaan masyarakat yang tinggal di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) sering kali terisolasi dari akses komunikasi modern.
Namun, semangat kemerdekaan tak pernah padam. Melalui inisiatif "Merdeka Sinyal", Telkomsel hadir untuk mengikis kesenjangan ini dan menyalakan kembali semangat Indonesia.
Merdeka Sinyal, Merdeka Komunikasi
Bagi sebagian besar kita, memiliki sinyal seluler dan akses internet adalah hal yang biasa. Malah hal tersebut sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari.
BACA JUGA:Wajib Tahu ! Hobi Nyanyi Punya Manfaat Untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Namun, di pelosok-pelosok Papua, pegunungan di Sulawesi, atau pulau-pulau terpencil di Kepulauan Riau, sinyal seperti itu adalah barang mewah.
Anak-anak kesulitan mengakses materi pendidikan daring, para pelaku UMKM sulit memasarkan produknya, dan masyarakat kesulitan mendapatkan informasi penting. Inilah realitas yang ingin diubah Telkomsel.
Program "Merdeka Sinyal"* bukan hanya sekadar membangun menara Base Transceiver Station (BTS). Ini adalah sebuah misi untuk memastikan setiap warga negara, di mana pun mereka berada, memiliki hak yang sama untuk terhubung.
Dengan membangun infrastruktur telekomunikasi yang tangguh di daerah 3T, Telkomsel secara langsung memberikan akses ke dunia digital yang selama ini hanya bisa mereka impikan.
BACA JUGA:Walah! 100 Travel Diduga Terlibat dalam Kasus Korupsi Kuota Haji yang Diselidiki KPK
Hingga saat ini, Telkomsel secara khusus telah mengoperasikan belasan ribu unit BTS di wilayah 3T, yang terdiri dari BTS Reguler dan BTS Merah Putih.
Termasuk BTS broadband yang siap mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data (internet), dan BTS di wilayah perbatasan dengan negara Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina dan Papua Nugini.
Telkomsel bersama pemerintah melalui Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) Kominfo juga membangun BTS Universal Service Obligation (USO) di desa-desa yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi, untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat sekitar.
Beroperasinya BTS broadband Telkomsel di pelosok dan perbatasan negara menjadi sangat krusial karena sarana telekomunikasi yang berkualitas dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau.