
3. Zat Kimia Berbahaya
Asap dapur juga mengandung zat kimia berbahaya seperti aldehida, benzena, dan formaldehida.
BACA JUGA:Kembali Bersinar di Panggung Internasional, BRI Borong 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia 2025
Zat ini bisa merusak jaringan paru-paru dan bersifat karsinogenik. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker saluran pernapasan.
4. Partikel Halus (PM2.5 dan PM10)
Partikel halus yang keluar dari asap dapur bisa masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru. Partikel ini dapat memicu peradangan dan memperparah penyakit pernapasan seperti bronkitis dan asma. Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap dampak negatif partikel halus ini.
5. Risiko pada Anak dan Bayi
Asap dapur sangat berbahaya bagi bayi dan anak-anak. Sistem pernapasan mereka masih berkembang, sehingga lebih sensitif terhadap polutan udara.
Paparan asap dapur dapat menghambat pertumbuhan paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
BACA JUGA:Sudah Cek Kesehatan, Ismail Ibrahim alias Mael Ditempatkan di Sel Lansia
5. Risiko pada Anak dan Bayi
Asap dapur sangat berbahaya bagi bayi dan anak-anak. Sistem pernapasan mereka masih berkembang, sehingga lebih sensitif terhadap polutan udara. Paparan asap dapur dapat menghambat pertumbuhan paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Tips Mengatasi Bahaya Asap Dapur
Untuk mengurangi risiko bahaya asap dapur, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Ventilasi yang Baik untuk sirkulasi udara
Sirkulasi udara yang baik dapat membantu mengurangi konsentrasi asap dapur. Buka jendela saat memasak agar udara segar masuk dan asap keluar. Jika memungkinkan, pasang ventilasi tambahan di dapur agar udara lebih bersih.