JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seorang dokter sekaligus ilmuwan lulusan Harvard, Dr. William Li, mengungkapkan bahwa mengonsumsi air dingin ternyata dapat memberikan kontribusi kecil dalam upaya penurunan berat badan. Menurutnya, proses ini terjadi karena tubuh akan membakar kalori saat menyesuaikan suhu air dengan suhu tubuh.
Seperti dilansir Hindustan Times, Dr. Li menjelaskan bahwa metabolisme tubuh bekerja untuk menghangatkan air dingin di saluran pencernaan. Proses ini memicu aktivasi lemak cokelat jenis lemak yang membantu menghasilkan panas tubuh.
"Ketika air dingin masuk ke perut, suhu inti tubuh pun turun. Ini memberi sinyal pada lemak cokelat bahwa tubuh sedang dalam kondisi 'hibernasi'. Akibatnya, tubuh mulai membakar lebih banyak lemak untuk menghangatkan diri," ujarnya saat menjadi bintang tamu di The Mel Robbins Podcast.
Meski demikian, ada sebagian orang yang menganggap minum air dingin bisa menimbulkan efek buruk dalam jangka panjang. Namun, menurut Healthline.com pada Maret 2023, belum ditemukan bukti ilmiah kuat yang menyatakan bahwa air dingin memiliki dampak negatif terhadap kesehatan secara umum.
BACA JUGA:Cuma Pakai Madu, Kulit Glowing Alami Tanpa Skincare Mahal! Begini Caranya
BACA JUGA:Manchester City Libas Juventus 5-2, Pastikan Puncaki Grup G Piala Dunia Antarklub 2025
Namun demikian, air dingin memang bisa memperburuk kondisi pada orang-orang tertentu, misalnya penderita migrain yang sensitif terhadap suhu ekstrem. Jadi, tetap perlu kehati-hatian.
Dr. Li menekankan bahwa konsumsi air dingin hanyalah salah satu dari sekian banyak strategi yang dapat menunjang program penurunan berat badan. Ia menyarankan masyarakat untuk menghindari makanan ultra-proses dan menggantinya dengan menu berbasis nabati.
Di samping itu, ia menyarankan agar kita makan secara perlahan dan tidak sampai terlalu kenyang. Memberikan waktu pada tubuh untuk mengenali rasa kenyang merupakan langkah penting dalam mengontrol porsi makan.
Selain pengaturan pola makan, Dr. Li juga mendorong pentingnya aktivitas fisik untuk mengoptimalkan hasil penurunan berat badan. "Mengonsumsi makanan sehat saja memang bagus. Tapi hasilnya akan jauh lebih efektif jika diimbangi dengan olahraga teratur," tegasnya.
BACA JUGA:Usai Tikam dan Bunuh Teman Sekantor, Honorer PUPR Ini Langsung Serahkan Diri ke Polisi
BACA JUGA:Warga Merangin Diterkam Harimau Sumatera, BKSDA Jambi Terjunkan Tim
Ia juga menyarankan untuk memilih minuman seperti teh atau kopi tanpa tambahan susu sapi. Pasalnya, susu hewani mengandung lemak jenuh yang bisa mengikat senyawa bioaktif dalam minuman tersebut, yang justru bisa menghambat proses metabolisme lemak. Sebagai alternatif, ia merekomendasikan penggunaan susu berbasis kacang-kacangan.