Nah! Status Siaga Karhutla, 5 Kecamatan di Tanjab Timur Jadi Perhatian Khusus

Rabu 11-06-2025,14:42 WIB
Reporter : Harpandi
Editor : Risza S Bassar

MUARA SABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kabupaten Tanjab Timur saat ini telah menetapkan status siaga darurat Karhutla.

Antisipasi karhutla ini dilakukan, mengingat puncak musim kemarau yang diprediksi berlangsung dari pertengahan Juni hingga akhir Agustus 2025 di Kabupaten Tanjab Timur.

Hal ini disampaikan Helmi Agustinius, selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur.

Dia mengatakan, berkaca dari kejadian sebelumnya, saat ini ada 5 kecamatan di wilayah ini yang masuk dalam kategori rawan Karhutla.

BACA JUGA:Langsung Gas! Bupati Bungo Perintahkan Seluruh Camat Hentikan PETI di Bungo

Keempat kecamatan yang menjadi perhatian utama adalah Kecamatan Sadu, Berbak, Dendang, dan Kecamatan Mendahara.

Selain itu, sebagian wilayah di Kecamatan Muarasabak Barat juga dikategorikan rawan meski intensitasnya tidak setinggi kecamatan lainnya.

"Selain 4 kecamatan tersebut, Kecamatan Muarasabak Barat juga masuk dalam wilayah yang rawan terjadi Karhutla, meski hanya di sebagian wilayahnya," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Tanjab Timur telah mendirikan empat posko kesiapsiagaan Karhutla sebagai bentuk pemantapan penanganan sejak dini.

BACA JUGA:Ini 10 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Kopi, Kamu Termasuk?

Peningkatan status siaga ini juga disertai dengan surat edaran kepada seluruh kecamatan, kelurahan, dan desa.

Edaran ini agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar.

BPBD juga menggandeng perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tanjab Timur untuk turut serta dalam pencegahan dan penanganan Karhutla.

"Kita telah mengimbau dan memberikan pegasan ke pihak perusahaan untuk ikut mengantisipasi munculnya kasus Karhutla," kata dia.

BACA JUGA:Viral di Medsos! Simak Fenomena Revenge Quitting di Kalangan Gen Z

Nantinya pihak perusahaan juga bisa ikut serta dalam penanganan Karhutla di sekitar wilayah mereka," ungkap Helmi Agustinius.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan, di sejumlah desa dan kelurahan telah dibentuk Masyarakat Peduli Api (MPA), yang berperan sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan pemantauan Karhutla.

Personel MPA telah dibekali pelatihan khusus dalam mendeteksi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Mereka akan cepat melaporkan ke pihak terkait apabila mengetahui ada kasus Karhutla di wilayah mereka," jelasnya.

BACA JUGA:Daftar Lengkap 6 Negara Asia Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026, Siapa Saja?

Pada awal Juni ini, satu titik panas (hotspot) terpantau di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur.

Kebakaran yang terjadi di lokasi tersebut diperkirakan melanda sekitar setengah hektar lahan.

Namun, tim gabungan berhasil menangani kejadian tersebut secara cepat dan tepat, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.

Pemerintah daerah mengingatkan seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim kemarau yang berpotensi memperparah kondisi rawan Karhutla.

Kategori :