Di sisi lain, dari perspektif penawaran, kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih jauh dari memadai. Hal ini menjadi salah satu faktor utama mengapa banyak sarjana kesulitan dalam bersaing di pasar kerja.
Meskipun telah ada banyak inisiatif dari pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendirian perguruan tinggi, pengembangan perguruan tinggi baru sering kali tidak diimbangi dengan kualitas pendidikan yang memadai.
Banyak perguruan tinggi baru yang hanya berorientasi pada keuntungan, yang menghasilkan lulusan dengan kualitas rendah dan kurang kompetitif di pasar kerja.
Akibatnya, meskipun jumlah lulusan perguruan tinggi terus meningkat, kualitas mereka tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar global yang terus berubah.
BACA JUGA:Kenalin Nih! Program JURASIK dari Telkomsel, Pelanggan Sumatera Bisa Nikmati Hiburan Digital
BACA JUGA:Serahkan Ijazah Asli, Jokowi Siap Diperiksa Bareskrim Polri
Tentu ada banyak usaha yang bisa dilakukan mengatasi problem ini, yang tetap dimulai dari Peningkatan Kualitas Pendidikan, Institusi pendidikan tinggi perlu berkolaborasi dengan industri untuk memastikan kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pelatihan keterampilan praktis dan soft skills juga harus menjadi fokus utama.
Lalu penambahan Program Magang dan Kerjasama dengan Industri, mendorong mahasiswa untuk mengikuti program magang selama masa studi dapat memberikan pengalaman kerja yang berharga.
Kerjasama antara universitas dan perusahaan dapat membuka peluang bagi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
BACA JUGA:Kabar Baik! Pemkot Jambi Gratiskan Retribusi TPU, Ini Syaratnya
BACA JUGA:Inovasi Baru! Petani di Tanjab Timur Kembangkan Bunga Kol di Dataran Rendah
Tetmasuk mengintegrasi kewirausahaan dalam kurikulum dapat mendorong lulusan untuk menciptakan lapangan kerja mereka sendiri. Program inkubasi bisnis di kampus juga dapat membantu mahasiswa mengembangkan ide bisnis mereka.
Sedangkan dari sisi pemerintah dapat berperan aktif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja, seperti insentif bagi perusahaan yang mempekerjakan lulusan baru atau program pelatihan kerja yang disubsidi.
Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi dapat ditekan, dan mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Jika tidak, lagu sarjana muda Iwan Fals tadi seakan menjadi ramalan yang nyata bagi para sarjana Indonesia.