Kenali Micro Sleep Saat Mudik, Kondisi Berbahaya Saat Mengemudi Jarak Jauh, Ini Cara Ampuh Menghindarinya!

Selasa 18-03-2025,09:33 WIB
Reporter : Edo Adri
Editor : Edo Adri

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Micro sleep menjadi ancaman serius bagi para pemudik yang melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi. Dokter spesialis saraf dari RSPAD Gatot Subroto, Letkol CKM dr. Andrie Gunawan, Sp.N F-NR, menekankan pentingnya istirahat yang cukup agar pengemudi terhindar dari kondisi tersebut yang dapat memicu kecelakaan fatal.

"Jika seseorang memiliki pola tidur yang baik, menjaga kesehatan, dan tidak mengalami kelelahan ekstrem, maka risiko micro sleep bisa diminimalkan. Namun, jika tubuh sudah terasa lelah, sebaiknya segera beristirahat dan jangan memaksakan diri untuk tetap mengemudi," ujar dr. Andrie saat ditemui di RSPAD Gatot Subroto.
Menurut dr. Andrie, micro sleep terjadi akibat kelelahan berkepanjangan, terutama saat berkendara dalam waktu lama. Jalan tol yang panjang dan lurus tanpa banyak hambatan sering kali menjadi pemicu karena kurangnya rangsangan visual bagi pengemudi.

"Fenomena ini sering terjadi di jalan tol karena kondisi jalan yang monoton. Oleh karena itu, diperlukan trik untuk menghindarinya, seperti membuat jalur dengan tekstur bergelombang ('bumpy') atau menambahkan irama suara pada jalan untuk merangsang kewaspadaan pengemudi," jelasnya.

BACA JUGA:Banjir Muaro Jambi, BPBD Dirikan Posko Pengungsian di 6 Kecamatan

BACA JUGA:HIMSI UNJA Tebar Kebaikan di Bulan Ramadhan Lewat 'HIMSI Berbagi'

Beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami micro sleep antara lain:

- Mata terasa berat dan sulit dibuka.
- Sulit berkonsentrasi pada jalanan.
- Sesekali kehilangan kesadaran dalam hitungan detik.
- Sering menguap dan merasa linglung.

Jika dibiarkan, micro sleep dapat membahayakan pengemudi, penumpang, serta pengguna jalan lainnya karena dapat menyebabkan kecelakaan yang tidak terhindarkan.

Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah telah menyediakan rest area di berbagai titik jalur mudik. Fasilitas ini dilengkapi dengan tenaga kesehatan, tempat istirahat nyaman, serta layanan pijat gratis agar pengemudi bisa memulihkan kondisi fisiknya sebelum melanjutkan perjalanan.

BACA JUGA:Zakat di Ujung Jari, Super Apps BRImo Hadirkan Solusi Praktis untuk Masyarakat di Bulan Ramadan

BACA JUGA:Bus Handoyo Kecelakaan Maut di Jalintim Palembang-Jambi, 1 Tewas dan Belasan Luka-luka

"Jangan ragu untuk memanfaatkan rest area. Beristirahat sebentar jauh lebih baik daripada memaksakan diri dan berisiko mengalami kecelakaan," tegas dr. Andrie.

Agar perjalanan mudik lebih aman, dr. Andrie menyarankan beberapa langkah berikut:

-  Pastikan tidur cukup sebelum perjalanan, minimal 6-8 jam.
-  Jangan memaksakan diri jika mulai merasa lelah, segera cari tempat istirahat.
-   Ajak penumpang untuk mengobrol atau dengarkan musik agar tetap terjaga.
-   Hindari konsumsi makanan berat yang dapat menyebabkan kantuk.
-   Cek kondisi kesehatan sebelum berangkat, terutama bagi pengidap penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau gangguan jantung.
-   Konsumsi obat sesuai jadwal bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
-   Gunakan sistem pengemudi bergantian jika memungkinkan, agar tubuh tidak terlalu lelah.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, risiko micro sleep bisa ditekan, sehingga perjalanan mudik menjadi lebih aman dan nyaman. Dr. Andrie mengingatkan agar keselamatan tetap menjadi prioritas utama selama perjalanan mudik.

Kategori :