Bisa Pingsan! Dokter Ungkap Bahaya Anak Puasa Tanpa Sahur

Jumat 07-03-2025,13:57 WIB
Reporter : Edo Adri
Editor : Edo Adri

JAMBI-INDEPENDNET.CO.ID - Ahli gizi lulusan Universitas Hasanuddin (UNHAS), Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, mengungkapkan bahwa anak yang menjalankan puasa tanpa mengonsumsi sahur berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan, salah satunya hipoglikemia.

Hipoglikemia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah batas normal, yang dapat berdampak buruk pada tubuh.

"Jika anak melewatkan sahur, kadar gula dalam darah bisa turun secara drastis, yang berpotensi menyebabkan pusing, tubuh gemetar, lemas, hingga risiko pingsan," jelas Dr. Lucy dalam keterangannya kepada di Jakarta.

Selain menimbulkan risiko hipoglikemia, kebiasaan tidak sahur juga dapat berdampak pada fungsi kognitif anak, termasuk daya ingat dan konsentrasi.

BACA JUGA:Hati-Hati! Ternyata Dehidrasi Tersembunyi Bisa Mengancam Puasa, Ini Cara Mencegahnya

BACA JUGA:Gawat! Kolam Limbah Tambang Batu Bara PT BBMM Jebol ke Sungai, Tim Gabungan Polda Jambi Turun Tangan

"Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan di pagi hari berperan penting dalam mendukung performa akademik anak. Jika tidak sahur, anak berisiko mengalami penurunan daya ingat serta kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah," ungkap Dr. Lucy.

Tidak hanya itu, dehidrasi juga menjadi ancaman bagi anak-anak yang tidak makan dan minum saat sahur. Kondisi ini dapat memicu berbagai gangguan seperti sakit kepala, mulut kering, sulit berkonsentrasi, serta perubahan suasana hati.

"Anak yang tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup saat sahur lebih rentan mengalami perubahan mood seperti mudah marah, gelisah, hingga stres akibat kurangnya energi yang diperlukan untuk mengontrol emosi," paparnya.

Selain itu, melewatkan sahur juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit dan peningkatan asam lambung (GERD), terutama jika anak memiliki riwayat penyakit maag.

BACA JUGA:Polda Jambi Silaturahmi dengan MUI, Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas Ramadan

BACA JUGA:Turun Rp16 Ribu, Ini Info Harga Emas Hari Ini 7 Maret 2025

Tak hanya itu, tubuh yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup akan mulai menggunakan cadangan lemak dan protein dari otot sebagai sumber energi, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan penurunan kekuatan otot serta daya tahan tubuh.

"Produksi sel imun yang melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri akan terganggu jika anak tidak mendapatkan nutrisi cukup saat sahur, sehingga mereka lebih mudah terkena infeksi seperti flu dan batuk," tambah Dr. Lucy, yang juga menjabat sebagai Direktur Program Pembelajaran di PT Yapindo.

Agar anak dapat menjalani puasa dengan kondisi yang sehat dan tetap bugar, sangat penting untuk memastikan mereka tidak melewatkan sahur. Pilihlah menu sahur yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serat, serta cairan yang cukup agar anak tetap berenergi sepanjang hari.

Dengan sahur yang tepat, anak tidak hanya mampu menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik, tetapi juga tetap fokus dalam belajar serta terhindar dari risiko gangguan kesehatan.


Kategori :