Membaca Ulang Hubungan Muarojambi-Nalanda dan Arca-Arca Sumatera

Minggu 24-11-2024,23:33 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Beberapa  tahun  terakhir  muncul  penemuan-penemuan  baru  arkeologi  di  Sumatera.

Tahun  2018  misalnya,  ditemukan  prasasti  Baturaja.  Mulanya  prasasti  ini  susah  dibaca.  Dan baru  tahun  2024  ini  arkeolog  bisa  memecahkan  kalimat-kalimat  yang  ada  dalam  prasasti tersebut. 

Prasasti  ini  penting  bagi  penelitian  mengenai  sejarah  Sriwijaya  dan  percandian Sumatera.

Karena prasasti itu menjawab teka-teki di mana lokasi persis Minanga (awal Kerajaan Sriwijaya) yang disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi), yang selama ini dicari lokasinya  oleh  para  arkeolog.

BACA JUGA:Di Electricity Connect 2024, Komut PLN Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi

BACA JUGA:Pj Wali Kota Lepas 800 Personil Gabungan Penertiban APK, Disebar Di 6 Titik Dalam Kota Jambi

Juga tahun-tahun  ini  arkeolog  melakukan  eksvakasi  terhadap situs Bongal, Tapanuli tengah yang diindikasikan sebagai bekas pelabuhan kuno dari abad 7 M- 10 M yang lebih tua dari Barus.

Banyak temuan-temuan, di antaranya  koin-koin dari Abasiyah dan manik-manik kaca berlapis emak dan perak Romawi, menunjukkan bahwa situs Pelabuhan Bongal dulunya Pelabuhan internasional yang kosmopolit.

Semua temuan baru ini menambah pemahaman kita mengenai khazanah arkeologi Sumatera dan Sriwijaya

Setelah dua tahun berturut-turut BWCF dalam festival mengangkat soal arkeologi Jawa dan Bali yaitu tema arca Durga dan arca Ganesha, maka tahun ini secara spesial BWCF ingin mengangkat khazanah  percandian, arca-arca, prasasti, keramik-keramik, dan pelabuhan-pelabuhan kuno di Sumatera.

BACA JUGA:Tintaku untuk Jambiku, Ayo Coblos Pilkada dan Dapatkan Diskon Servis di AHASS

BACA JUGA:OTT di Bengkulu Terkait Pungutan untuk Pendanaan Pilkada 2024

Pilihan topik Sumatera ini dikarenakan BWCF juga ingin menyambut kebijakan pemerintah melakukan  revitalisasi terhadap Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarojambi.

Seperti kita ketahui, selama tiga tahun terakhir para arkeolog melakukan pemugaran terhadap beberapa candi di Muarojambi.

Sebuah museum baru juga akan didirikan di Muarojambi. BWCF ingin membaca ulang secara utuh situs Muarojambi dan juga arkeologi Sumatera. 

Kategori :