JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Artificial Intelligence (AI) terus berkembang pesat dan menghadirkan banyak perdebatan mengenai dampaknya terhadap pasar kerja.
Di satu sisi, AI memudahkan pekerjaan manusia dan meningkatkan efisiensi; di sisi lain, teknologi ini berpotensi menggeser posisi pekerja di sejumlah profesi.
Berdasarkan prediksi dari McKinsey Global Institute, sejumlah pekerjaan di Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami pergeseran atau bahkan hilang sepenuhnya pada 2030 akibat otomasi dan AI.
Berikut ini adalah enam profesi yang diyakini akan terdampak secara signifikan.
- Juru Tulis dan Administrasi
Profesi yang melibatkan tugas administratif seperti pengarsipan, pencatatan, hingga penggajian diprediksi mengalami penurunan permintaan.
Karena pekerjaannya yang berulang, AI dapat dengan mudah menggantikan posisi ini melalui sistem otomasi.
BACA JUGA:Kegiatan Sederhana yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh secara Alami
BACA JUGA:TKDN Capai 90 Persen, PLN Berhasil Operasikan SUTET 275 kV Muara Enim – Gumawang secara Penuh
McKinsey memperkirakan posisi ini akan turun hingga 1,6 juta pada 2030, dengan posisi juru tulis keuangan berpotensi menurun lebih dari 14%.
- Penjaga Toko Fisik
Profesi sebagai penjaga toko yang membantu konsumen dalam berbelanja dan memproses transaksi juga rentan digantikan oleh teknologi AI dan otomatisasi.
Dengan meningkatnya popularitas e-commerce dan toko swalayan tanpa kasir, diperkirakan sekitar 830 ribu posisi penjaga toko di AS akan hilang pada 2030.
- Asisten Administratif
Tugas mengatur jadwal, menyusun korespondensi, hingga membuat dokumen kerja yang dilakukan oleh asisten administratif juga berpotensi terotomasi.