Belum Dewasa Secara Emosional Tak Mampu Kelola Emosi, Yuk Kenali Tandanya

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Apakah pernah kamu merasa frustasi saat berbicara dengan seseorang yang selalu ngotot ingin menang sendiri, atau mudah meledak setiap kali diajak berdiskusi? Situasi seperti itu sering kali membuat kita berpikir, “Kenapa, sih, kok susah banget diajak ngobrol baik-baik?”. Nah, di sinilah kedewasaan emosional berperan.

Seseorang yang dewasa secara emosional biasanya mampu mengelola emosinya dengan lebih tenang, membangun hubungan yang sehat dengan orang lain tanpa drama berlebihan, dan tidak melempar kesalahan ketika ada masalah.

Mereka tahu kapan harus mendengar, kapan harus berbicara, dan yang terpenting, mereka bertanggung jawab atas perasaan dan tindakan mereka sendiri.

Ciri orang yang belum dewasa dikutip dari Your Tango, biasanya bisa langsung diidentifikasi dari 3 kalimat berikut!

BACA JUGA:Yuliana Klarisa Lifter Putri Jambi lolos Seleknas SEA Games Thailand 2025

“Sudahlah, Lupakan Saja”

Kalimat seperti ini sering muncul dari orang yang belum dewasa secara emosional saat mereka mulai kalah dalam perdebatan. Bagi mereka, ucapan ini adalah cara cepat untuk menghentikan perdebatan dan mengalihkan pembicaraan.

Mereka tahu melanjutkan diskusi hanya akan memperjelas kekalahan mereka, jadi mereka memilih menutup diri dan berusaha mengalihkan perhatian dari situasi yang tidak nyaman itu.

Masalahnya kalimat yang menjadi tanda ketidakdewasaan emosional seperti ini bisa melukai lawan bicara. Dilansir dari PsychCentral, ketika seseorang tiba-tiba menutup diri dalam percakapan yang intens, lawan bicaranya bisa merasa ditolak atau tidak dihargai.

Mengakhiri perdebatan tanpa penyelesaian nyata hanya akan meninggalkan masalah yang menggantung dan luka yang tak terselesaikan ini bisa memburuk seiring waktu.

BACA JUGA:Kasus Narkoba, Polsek Jelutung Tangkap 2 Pria dan 1 Perempuan di Kost

“Terserah”

Mengucapkan kalimat ini sering menjadi senjata andalan orang yang belum dewasa secara emosional untuk mengakhiri perdebatan. Kalimat singkat ini sebenarnya tidak menyelesaikan masalah apa pun, tetapi bagi mereka, itu sudah cukup untuk keluar dari situasi yang membuat mereka merasa kalah.

Dengan berkata seperti itu, mereka seakan menolak mengakui posisi mereka dalam perdebatan dan memilih mengalihkan diri agar topik segera berganti.

Sumber: