Memahami 6 Level Berpikir dalam Dunia Pendidikan

Kamis 17-10-2024,10:53 WIB
Reporter : Rilect
Editor : Rilect

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam dunia pendidikan, berpikir kritis dan analitis sangat penting untuk pengembangan kemampuan siswa.

Sebagai kerangka kerja untuk memahami berbagai tingkat kognisi, Benjamin Bloom mengembangkan taksonomi yang terdiri dari enam level berpikir.

Penerapan taksonomi Bloom dalam pendidikan sangat membantu guru untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada siswa.

Dengan memahami enam level berpikir ini, pendidik dapat merancang kegiatan pembelajaran yang lebih efektif, memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam, dan mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis.

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menjadi pengingat fakta, tetapi juga pemikir yang mandiri dan kreatif, siap menghadapi tantangan di masa depan.

BACA JUGA:Religius tapi Nakal: Paradox Sosial Indonesia

BACA JUGA:Mengenal Floaters: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Model ini membantu pendidik dalam merancang kurikulum dan menilai kemajuan siswa. Berikut adalah penjelasan mengenai enam level berpikir tersebut.

1. Pengetahuan (Knowledge)

Level pertama ini berfokus pada kemampuan siswa untuk mengingat informasi dasar. Pada tahap ini, siswa diharapkan dapat mengingat fakta, istilah, dan konsep.

Misalnya, siswa dapat menyebutkan tanggal-tanggal penting dalam sejarah atau mendefinisikan istilah-istilah ilmiah.

2. Pemahaman (Comprehension)

Pada level ini, siswa tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga dapat menjelaskan makna dari informasi tersebut.

Mereka dapat merangkum atau menginterpretasikan informasi dalam kata-kata mereka sendiri. Misalnya, siswa bisa menjelaskan konsep dasar matematika dengan cara yang lebih sederhana.

BACA JUGA:Kewajiban Pedagang Menerima Pembayaran Tunai: Bank Indonesia Pertegas Aturan

Kategori :