Perfeksionisme adalah kebiasaan lain yang memicu stres. Orang yang perfeksionis sering menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri, dan jika standar itu tidak tercapai, mereka akan merasa gagal.
Rasa tidak puas yang terus-menerus terhadap hasil pekerjaan dapat menyebabkan stres berkepanjangan.
• Cara menghindari: Fokus pada kemajuan daripada kesempurnaan. Terimalah bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa hasil yang baik belum tentu harus sempurna.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Hipotermia: Panduan Penting untuk Keselamatan
BACA JUGA:PLN Electric Run 2024 Banyak Diapresiasi, Begini Kata Para Juara
- Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik bisa memperburuk stres. Olahraga terbukti efektif dalam mengurangi hormon stres, seperti kortisol, serta merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Tanpa olahraga yang cukup, tubuh tidak mampu melepaskan ketegangan yang terakumulasi.
• Cara menghindari: Usahakan untuk berolahraga secara teratur, setidaknya 30 menit per hari. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda dapat membantu menurunkan tingkat stres dan menjaga kesehatan mental.
Kebiasaan sehari-hari yang terlihat biasa, seperti menunda pekerjaan, terlalu banyak mengonsumsi berita, hingga tidak berolahraga, bisa memicu stres jika tidak dikelola dengan baik.
Untuk mengurangi stres, penting bagi setiap individu untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan ini dan secara sadar membuat perubahan dalam rutinitas harian mereka.
Dengan demikian, stres dapat dikelola dengan lebih baik, dan kesejahteraan hidup meningkat.