JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Penggunaan ponsel seluler telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari berkomunikasi hingga mencari informasi, ponsel kini seolah menjadi perpanjangan dari diri kita sendiri. Namun, di balik segala kemudahan yang ditawarkan, sebuah studi terbaru mulai mengungkap potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul dari penggunaan ponsel secara berlebihan, khususnya risiko terhadap kesehatan jantung.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Canadian Journal of Cardiology, disebutkan bahwa penggunaan ponsel secara rutin, terutama di kalangan perokok aktif dan penderita diabetes, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor lain, seperti gangguan tidur dan stres, turut memperburuk kondisi tersebut.
Menurut laporan dari Medical Daily, studi ini melibatkan lebih dari 444.000 peserta yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Selama lebih dari 12 tahun masa tindak lanjut, para peneliti memantau kejadian penyakit seperti stroke, jantung koroner, fibrilasi atrium, dan gagal jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna ponsel secara teratur, yang didefinisikan sebagai mereka yang melakukan setidaknya satu panggilan per minggu, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang jarang menggunakan ponsel.
Dr. Yanjun Zhang, penulis utama studi, menjelaskan bahwa medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) yang dipancarkan oleh ponsel dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh, termasuk disfungsi pada sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal, serta meningkatkan stres oksidatif dan respons inflamasi. Hal ini berpotensi memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
BACA JUGA:Khusus Penderita Diabetes,Sebaiknya Hindari 8 Makanan Alami Ini
BACA JUGA:Kebakaran Lahan di Penyengat Rendah, Api Makin Membesar, Warga: Dak Telap di Mobil Pemadam Keknyo
Para peneliti juga menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk, stres psikologis, dan neurotisisme berkontribusi terhadap peningkatan risiko ini. "Pola tidur yang tidak teratur dan gangguan kesehatan mental dapat memicu penyakit kardiovaskular melalui gangguan ritme sirkadian dan peningkatan inflamasi dalam tubuh," jelas Xianhui Qin, salah satu peneliti dalam studi ini.
Selain itu, bagi mereka yang merokok atau memiliki diabetes, risiko kardiovaskular dari paparan radiasi RF-EMF ponsel mungkin lebih besar. Hal ini menambah bukti bahwa kombinasi kebiasaan tidak sehat dengan paparan teknologi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Meskipun studi ini menunjukkan adanya peningkatan risiko, para peneliti menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan. Mereka menyarankan agar penggunaan ponsel dilakukan dengan bijak sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan jantung.
“Alih-alih menghabiskan waktu berlama-lama dengan ponsel, pertimbangkan untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular, seperti berolahraga atau tidur yang cukup,” saran Nicholas Grubic, seorang penulis editorial dalam penelitian ini.
BACA JUGA:Jumiwan Maidani Hadiri Penutupan Turnamen Domino di BTN Lintas Asri
BACA JUGA:Gudang Minyak di Kota Jambi Terbakar? Ini Penjelasan Kapolresta Jambi
Meskipun ponsel telah menjadi alat yang tak terpisahkan dari kehidupan modern, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kesehatan yang mungkin timbul dari penggunaannya:
1. Batasi Waktu Ponsel: Hindari terlalu lama menggunakan ponsel, terutama sebelum tidur, untuk menjaga kualitas tidur.
2. Gunakan Headset atau Speakerphone: Ini dapat mengurangi paparan langsung medan elektromagnetik ke kepala.