Dalam amanatnya, Gubernur Jambi yang disampaikan oleh Sekda Provinsi Jambi, H. Sudirman, menyambut baik prosesi adat perdamaian tersebut.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Lipstik Hanasui yang Paling Recommended
BACA JUGA:Kumpulan Ucapan Untuk Bayi Baru Lahir
“LAM Kota Jambi telah mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan perselisihan masyarakat. Kami berharap acara ini dapat mengakhiri perselisihan dan membawa masyarakat kembali hidup rukun dan damai,” ujar Sudirman.
Prosesi adat “Doa Pelepas Cemas Perdamaian” diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Musyawarah Adat yang berisi butir-butir kesepakatan perdamaian oleh kedua belah pihak yang bertikai serta pihak-pihak terkait lainnya.
Ketua LAM Kota Jambi, Datuk H. Nawawi Ismail, berharap semua pihak dapat mematuhi ketentuan kesepakatan yang telah disepakati.
“Alhamdulillah, dengan penandatanganan kesepakatan ini, para pihak telah berdamai. Kami berharap kesepakatan ini dijunjung tinggi sebagai putusan adat yang telah disepakati bersama dalam musyawarah adat,” pungkas Datuk Nawawi.
BACA JUGA:Spesial Agustus, Harga iPhone 11 iPhone 12 hingga iPhone 15 Banjir Promo di iBox
BACA JUGA:Pinjaman KUR Mandiri 2024: Mulai Rp 10 Juta hingga Rp 25 Juta, Cek Dokumen Pengajuan Disini
Sebagai catatan, sebelumnya terjadi konflik antara pemuda Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan dan pemuda Kelurahan Kasang Kecamatan Jambi Timur di kawasan wisata Gentala Arasyi.
LAM Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi bertindak cepat untuk memediasi dan menyelesaikan masalah tersebut secara damai sesuai dengan ketentuan Hukum Adat Melayu Kota Jambi.