Megawati Pengawal Konstitusi: Perjuangan seorang Ibu yang Tak Kunjung Usai

Kamis 18-07-2024,14:28 WIB
Reporter : Gita Savana
Editor : Gita Savana

Populisme sering kali menggunakan jargon anti-kemapanan dan pro-rakyat untuk menarik dukungan. 

Namun, program-program yang diusung populis sering kali tidak realistis dan hanya mempermainkan harapan rakyat. 

 

Ini mengakibatkan rakyat menjadi korban dari janji-janji yang tidak terpenuhi. 

 

Megawati menyadari bahaya populisme ini dan selalu menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki keutamaan (arate) dan tanggung jawab moral. 

 

Populisme politik menjerumuskan rakyat miskin menjadi korban dari cara-cara berpolitik yang manipulatif. 

 

Kampanye populis sering kali memanfaatkan emosi dan ketidakpuasan rakyat tanpa menawarkan solusi yang nyata dan berkelanjutan. 

 

Megawati mengingatkan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan nalar demokrasi. 

 

Dalam demokrasi yang sehat, rakyat memilih pemimpinnya berdasarkan rekam jejak yang baik dan tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka.

 

Untuk menghadapi tantangan populisme dan kapitalisme dalam Pilkada serentak yang akan datang, penting untuk meningkatkan pendidikan politik di kalangan masyarakat. 

Tags :
Kategori :

Terkait