JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kabinet perang Israel mengalami pembubaran setelah dua menterinya, Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, mengundurkan diri.
Pengumuman pembubaran ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Kabinet perang yang dibentuk Netanyahu dengan tujuan menghabisi Hamas dan menyerang Gaza kini hanya menyisakan dirinya, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang juga merupakan sekutu dekat Netanyahu, serta pemimpin Shas Arye Deri.
Pembubaran ini terjadi di tengah tekanan yang meningkat dari berbagai pihak, termasuk dari dalam tim Netanyahu sendiri.
BACA JUGA:Soal Pilkada DKI, Airlangga Hartarto Sebut Ridwan Kamil Lebih Siap Dibandingkan Anies Baswedan
BACA JUGA:Viral Video Seorang Pemuda Dikeroyok di Batanghari, Netizen: Kalo Bencong Emang Kayak Gitu
Tidak hanya dari tim internal, Netanyahu juga menghadapi tekanan besar dari warganya.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan untuk memprotes cara Netanyahu menangani perang melawan militan Hamas.
Protes ini semakin meningkat, terutama di Tel Aviv, di mana setiap akhir pekan terlihat puluhan ribu orang berunjuk rasa.
Para demonstran menyatakan bahwa tindakan Netanyahu mengarah pada kehancuran Israel.
BACA JUGA:Mobile Legends: Build Chou Tersakit 2024, Sekali Kombo Langsung Tewas
BACA JUGA:Innalillahi, Duka di Tanah Suci, Pejabat PLN Meninggal Dunia
Mereka menuntut agar Netanyahu bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakannya.
Menurut laporan dari kantor berita Palestina Samaa, para pengunjuk rasa juga menyerukan agar rezim Netanyahu mundur dan mengadakan pemilihan umum baru.
Pada Senin dini hari, demonstran memblokir jalan-jalan utama di kota al-Quds dan pesisir Herzliya, menyebabkan lalu lintas terhenti.