MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bupati Muaro Jambi yang diwakili langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Muaro Jambi Budhi Hartono, S.Sos., MT menghadiri prosesi tegak tiang tuo pembangunan museum kompleks Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi.
Tegak tiang tuo merupakan tradisi lokal sebagai upacara peletakan tiang pancang yang dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muaro Jambi ini.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Danau Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Rabu 5 Juni 2024.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Gubernur Jambi Al Haris, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi Agus Widiatmoko.
BACA JUGA:Skenario Timnas Indonesia Lolos Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Road to PLN Investment Day, PLN Galang Kolaborasi Global Akselerasi Transisi Energi
Menurut Budhi, selaku tuan rumah, pemerintah Kabupaten Muaro Jambi merasa bangga dengan adanya pembangunan ini. Dia berharap agar Candi Muaro Jambi dan Muaro Jambi sendiri lebih dikenal lagi oleh masyarakat diluar.
Perekonomian masyarakat melalui UMKM dan lain sebagainya bisa tumbuh lebih baik dibandingkan saat ini.
"Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi sangat mengapresiasi dengan kegiatan revitalisasi kawasan cagar budaya Nasional Muaro Jambi ini," kata Budhi.
Museum ini akan menjadi yang terluas din Idonesia dengan luas 10 hektar, dan berada di kawasan candi Buddha terluas di Asia, dengan luas kawasan 3.981 hektar.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid, dalam sambutannya mengatakan prosesi ini telah dinantikan dengan baik.
BACA JUGA:Citilink Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi dan Syarat yang Dibutuhkan
Katanya, Tegak Tiang Tuo pembangunan di KCBN Muaro Jambi ini merupakan langkah penting dalam perjalanan mewujudkan upaya Pemerintah dalam mendorong perlindungan warisan budaya di Indonesia.
Melalui upaya ini, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam peradaban Muaro Jambi yang hilang melalui ekskavasi benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya dengan tujuan akhir untuk mengembalikan KCBN Muaro Jambi menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi publik.