Pendidikan Ruhani Berbasis Kecerdasan Ruhiologi

Kamis 11-04-2024,19:53 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

BACA JUGA:Tradisi Warga Desa Pinang Merah Merangin Meriahkan Takbir Keliling, Sambut Lebaran 2024

BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto Salat Idul Fitri di Masjid Agung Al Falah Jambi

Dengan kata lain, ruh harus melibatkan peran Tuhan (Aminrazavi, 2016). Hal ini sangat berbeda dengan  istilah 'spiritual' dalam konsep SQ, yang tidak terkait erat dengan agama dan keilahian.

Dengan demikian, Ruhani Quotient (RQ) melampaui Spiritual Quotient (SQ). Perbedaannya adalah dalah  bahwa SQ menggunakan istilah God Spot sebagai pusat kecerdasan, sementara RQ memilih untuk menggunakan istilah God Light sebagai kecerdasan ruh (Ushuluddin et al., 2021).

Pemahaman tentang kecerdasan manusia yang berkembang dalam konsep Intellectual Quotient, Emotional Quotient, dan Spiritual Quotient masih berakar pada paradigma pengetahuan dan pemikiran yang berbasis ilmiah.

Pemahaman seperti itu belum tentu tepat, karena ketiadaan ruh akan mengakibatkan manusia menjadi tidak mampu merasakan atau merasakan apapun termasuk kecerdasan, emosi, dan spiritualitas.

BACA JUGA:Pertamina EP Jambi Field Resmi Kelola Lapangan Betung Meruo Senami

BACA JUGA:Arus Balik Lebaran, Ini Aturan Kapolda Sumsel untuk Truk Agar Jalintim Palembang-Betung Tetap Lancar

Ruh adalah jawaban atas “apa”, “siapa”, atau “diri” yang dimaksud karena ada dan hadir dalam diri setiap manusia yang hidup. Meski sifatnya immaterial, ruh merupakan jawaban atas tempat dan sumber segala potensi kecerdasan yang ada dalam diri manusia (Ninla Elmawati Falabiba, 2019)

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan adanya unsur indevenden yang berada di dalam jasad manusia yaitu sisi dalam manusia yang dinamakan ruh. 

Ruh inilah yang melakukan penerimaan untuk proses  transfer nilai-nilai holistik dari Tuhan. Nilai-nilai luhur yang diterima oleh ruh adalah nilai-nilai holistik yang berasal atau bersumber dari dimensi keilahian (Tasmara, 2001).

Ini sekaligus menunjukkan bahwa kecerdasan yang dibangun melalui ruh adalah kecerdasan yang tidak bebas nilai. Ia adalah kecerdasan yang  holistik bersumber dari unsur-unsur ilahi.

BACA JUGA:Jelang Malam Takbiran, Pj Bupati Muaro Jambi Temui Warga Kurang Mampu

BACA JUGA:Lebaran Idul Fitri, Ketua TKN Prabowo-Gibran Datang ke Rumah Megawati

Melalui kecerdasan holistik yang diterima oleh ruh maka ruh semakin memperlihatkan eksistensinya sebagai dimensi spritual yang aktif.

Di sini, istilah kecerdasan ruhiologi tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Ia menempati posisi strategis di antara kecerdasan-kecerdasan yang lain.

Kategori :