Kasus Kematian Santri di Ponpes Tebo, Polisi Telusuri Perbedaan Surat Klinik dan Autopsi, Dokter Diperiksa

Rabu 27-03-2024,15:46 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Diketahui, kasus ini kembali mencuat saat Hotman Paris meminta Kapolri dan Kadiv Propam untuk menurunkan tim ke Polres Tebo, guna penyelidikan lebih lanjut.

Sebab, menurut Hotman Paris terjadi kejanggalan dari kasus kematian santri Ponpes di Tebo ini.

Kata dia, dari keterangan dokter yang melakukan otopsi terhadap korban AH, diketahui bahwa penyebab kematian karena patah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang bahu.

BACA JUGA:PLN Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, Maksimalkan Sumber Daya Hingga Pengamanan Aset

BACA JUGA:Hati Hati Ya, 6 Makanan Ini Bisa Ganggu Pencernaan Selama Puasa Ramadan

“Saya sudah bicara dengan dokter yang melakukan otopsi atas murid pesantren yang meninggal di Ponpes di Jambi,” ujarnya.

“Dan menurut dokter yang melakukan otopsi, penyebab kematian karena patah tulang tengorak, tulang rusuk, dan tulang bahu. Sedangkan yang disebarkan seolah2-olah karena aliran listrik,” kata Hotman Paris, dikutip dari postingan instagramnya.

Ia pun meminta untuk Kapolri dan Kadiv Propam segera menurunkan tim atas kasus ini. Dalam unggahannya itu, terlihat Hotman Paris bersama kedua orangtua korban.

“Inilah ibu almarhum, orangtua jauh-jauh ke Jakarta. Bapak Kapolri, Kadiv Propam sudah waktunya menurunkan tim ke Polres Tebo,” kata dia.

BACA JUGA:Toleransi dalam Teladan Nabi Muhammad, Ini Kisah Pembebasan Makkah di Bulan Ramadan

BACA JUGA:Tak Miliki Manajemen Keuangan yang Baik, Ini 5 Zodiak Paling Boros, Terutama saat Gunakan THR

“Saya dapat keterangan langsung hasil dari dokter yang melakkan otopsi. Tidak mungkin sengatan listrik menyebabkan patah tulang tengkorak dan tulang rusuk,” tambahnya.

Hotman Paris meyakini telah terjadi sesuatu pada kasus ini.

“Ini benar-benar ada sesuatu  yang terjadi di sini. Kalau bukan Kapolri turun tangan, ini kasus tidak akan terpecahkan, anaknya meninggal di pesantren disebutkan karena sengatan Listrik, padahal RS resmi menyebutkan bukan karena sengatan Listrik, tapi patah di mana-mana bagian tubuhnya,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, orangtua santri yang anaknya meninggal dunia di Ponpes Raudatul Mujawidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi ngadu ke Hotman Paris.

BACA JUGA:Kasus Perusakan Kantor Gubernur Jambi, Ditreskrimum Polda Jambi Periksa Ketua KS Bara Tursiman

Kategori :