JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ikan buntal mengandung tetrodotoxin, jenis racun paling mematikan.
Meskipun di Indonesia ikan ini jarang dikonsumsi, namun di beberapa negara Asia, seperti Jepang, ikan buntal diolah menjadi hidangan lezat seperti sup, sushi, dan sashimi.
Tak Diolah Dengan Benar, Mengonsumsi Ikan Buntal dapat Menyebabkan Kematian
Ikan buntal mengandung racun, sehingga memerlukan pengolahan yang tepat.
Seorang koki harus benar-benar terlatih untuk memotong daging ikan buntal, karena beberapa bagian seperti hati, gonad, usus, dan kulit mengandung tetrodotoxin dan neurotoxin.
BACA JUGA:Zodiak Tak Mau Dikekang dan Diatur
BACA JUGA:2 Bulan Operasi Ditresnarkoba Polda Jambi, 45 Ribu Warga Selamat dari Ancaman Narkoba
Jika bagian ini tidak dibuang atau diolah dengan benar, risiko keracunan dan kematian dapat mencapai 60 persen, seperti dilansir oleh Center for Disease Control and Prevention.
Perlu dicatat bahwa tetrodotoxin termasuk dalam jenis racun paling mematikan di dunia, dan bukan hanya ditemukan pada ikan buntal, tetapi juga pada kodok dan ikan mola-mola.
Gejala Keracunan Ikan Buntal
Menurut informasi dari alodokter.com, terdapat empat tahapan gejala keracunan ikan buntal:
1. Tahap 1:
- Area di sekitar mulut terasa kebas atau mati rasa.
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare.
- Gejala muncul 10–45 menit setelah mengonsumsi ikan buntal.