MUARASABAKJAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejak beberapa pekan belakangan ini, harga ayam potong di Kabupaten Tanjab Timur mengalami kenaikan.
Hal itu tentunya munculkan keluhan dari kalangan masyarakat, terutama mereka para ibu rumah tangga.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tanjab, M. Awaludddin, saat diwawancarai mengatakan, saat ini dari hasil pemantauan pihaknya, harga ayam potong di Kabupaten Tanjab Timur termasuk tinggi selisihnya jika dibandingkan dengan daerah lain, seperti di Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi.
"Belum lama ini, kami ada memfasilitasi antara pedagang ayam dan juga peternak ayam di kabupaten ini untuk membahas terkait kenaikan harga ayam potong ini," ucapnya.
BACA JUGA:Untuk Investor Pemula, Bisa Belajar Investasi Lewat Reksa Dana
BACA JUGA:Hari Ini, Dibuka Pendaftaran Mudik Gratis dari PT Jasa Marga, Dapat Uang Saku Loh
Dari hasil pertemuan itu diketahui jika, selama ini para pedagang ayam di Kabupaten Tanjab Timur mendapat pasokan ayam bukan langsung dari peternak lokal, melainkan dari DO atau Pakang.
"Jadi, kalau pakai DO itu, selisih ayam per kilogramnya dari peternak ke pedagang bisa sampai Rp 700. Oleh karena itu, saat ini antara peternak dan pedagang telah membuat kesepahaman bersama," ungkap Kepala Disperindag ini.
Setelah dilakukan pendekatan dan koordinasi yang baik antara Disperindag Kabupaten Tanjab Timur dengan pihak perusahaan peternakan ayam yang ada di Kecamatan Mendahara Ulu, akhirnya proses distribusi ayam potong ini ke pihak pedagang tidak lagi melalui DO dan hal itu bisa memangkas harga dari yang sebelumnya.
"Alhamdulillah, pedagang besar ayam kita di kabupaten ini bisa langsung beli ayam tersebut ke pihak perusahaan peternakan ayam itu, tidak melalui Pakang atau DO lagi," ujarnya.
BACA JUGA:Jaksa Agung dan Menkeu Bahas Dugaan Korupsi Pembiayaan Ekspor Nasional oleh LPEI
Dirinya menjelaskan, ini adalah bentuk respon cepat Pemda terhadap keluhan masyarakat terkait kenaikan harga yang terjadi secara tidak wajar di kabupaten ini.
"Ke depan, jika ada lagi aduan atau keluhan masyarakat terkait adanya permainan atau penyimpangan harga di kalangan pedagang dan lain sebagainya, akan segera kami tindaklanjuti juga. Agar, masyarakat kita tidak menjadi korban dari lonjakan harga kebutuhan pokok ini," pungkasnya. *