JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sebentar lagi, masa jabatan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha akan berakhir.
Namun, persoalan rencana Pembangunan stockpile batu bara di Aurduri, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi masih belum klir.
Meski memang, Pemkot Jambi dengan tegas menolak rencana Pembangunan stockpile batu bara di Aurduri, Kelurahan Aur Kenali, Kota Jambi tersebut.
Walau masa jabatan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha akan berakhir, namun anggota DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun menyebut pihaknya tetap berkomitmen menolak pembangunan stockpile batu bara di Aurduri, Kelurahan Aur Kenali, Kota Jambi itu.
BACA JUGA:Gelar Temu Responden 2023, Bank Indonesia Jambi Beri Apresiasi pada Responden Terbaik
BACA JUGA:KPU Muaro Jambi Targetkan Partisipasi Pemilih Diatas 80 Persen
Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi itu mengatakan, komitmen ini sesuai dengan aturan yang harus ditegakkan.
“Masalah aturan tetap harus ditegakkan siapapun wali kotanya. Itu kan protes dari masyarakat. Bukan dari wali kota. Dan dewan bukan tergantung dari wali kota, tapi aturan,” ujarnya kepada jambi-independent.co.id, Kamis 2 November 2023.
Junedi mengatakan, khusus pihaknya di Komisi II, tentu sangat fokus pada dampak lingkungan.
Jika rencana Pembangunan stockpile batu bara oleh PT SAS dilakukan, kata dia maka akan berpengaruh terhadap air baku, mengingat berdekatan dengan intake PDAM.
BACA JUGA:Warga Tetap Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara oleh PT SAS di Kelurahan Aur Kenali
BACA JUGA:Kebakaran Rumah di Mayang Mangurai Kota Jambi, Pemilik Alami Luka Bakar
“Itu yang harus. Bukan masalah wali kota ini dan itu, dan kita bicara bukan masalah wali kota, tapi intake,” kata dia.
Dirinya juga menegaskan, para stakeholder terkait pun harus tetap menjalankan aturan terlepas dari siapa wali kota yang menjabat.
“Sesuai dengan aturan, yang jelas dampak kepada masyarakat sekitar. Tentunya harus perhatikan dampak,” kata dia.