KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sungai Penuh mempertanyakan perencanaan pembangunan jalan rigid beton yang menghabiskan dana Rp8,2 Miliar yang dikerjakan oleh CV Kerinci Sakti.
Kritikan dari anggota DPRD Kota Sungai Penuh ini tentu sangat beralasan, pasca terjadinya patah dan terbelah proyek yang saat ini sedang dilaksanakan.
Hal ini menjadi alasan utama mempertanyakan perencanaan dari Dinas PUPR Kota Sungai Penuh.
Kepada jambi-independent.co.id, saat ditemui di lokasi proyek, anggota DPRD Kota Sungai Penuh, Fajran juga mempertanyakan bahwa proyek jalan rigid beton yang menjadi aspirasinya tersebut dibangun tanpa ada pakai lantai kerja.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ini Putusan MK Terkait Batas Usia Capres dan Cawapres
BACA JUGA:Insan PetroChina Menanam Harapan Melalui Donasi 5.000 Mangrove
"Kita mempertanyakan kepada PUPR terkait dengan perencanaan kenapa bisa patah, dan kita minta juga PUPR menjelaskan secara teknis," katanya.
Fajran mengatakan dirinya telah meminta agar pekerjaan jalan tersebut di hentikan sampai ada penjelasan dari PUPR secara teknis, karena dirinya khawatir kualitas jalan tersebut sama dengan yang retak.
"Kami sudah minta dihentikan tapi hari ini masih tetap jalan, kita minta penjelasan secara teknis, hasil pantauan di lapangan pekerjaan masih tetap berjalan dan kita khawatirkan terjadi hal yang sama," katanya.
Fajran menambahkan dirinya sengaja turun kelapangan untuk memastikan pekerja dihentikan dulu tapi kenyataan masih berjalan.
BACA JUGA:Hoki Banget! Ini 5 Shio yang Bakal Dapat Hoki Beruntun dalam Waktu Dekat, Keuangan Makin Gaspol
BACA JUGA:Selalu Bahagia dan Humoris, 4 Pasangan Zodiak Ini Terkenal Paling Awet Muda
"Saya minta pekerjaan di stop sampaikan PUPR menjelaskan secara teknis, kita minta pekerjaan ini bisa dilakukan dengan baik karena ini aspirasi saya," terangnya.
Oky Zamora, pengawas lapangan dari PUPR kota Sungai Penuh, dikonfirmasi di lapangan enggan memberikan komentar saat ditanya soal ada jalan yang retak dan terbelah.
“Jangan saya nanti salah berkomentar, ke kantor saja nanti," kata dia. *