JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) melakukan penanaman sebanyak 11.920 pohon dan semak, pada Rabu 23 Agustus di kawasan Percandian Muaro Jambi.
Penanaman pohon dan semak tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jambi, Al Haris, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji, Kepala Balai Pelestarian Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko, influencer Andovi Da Lopez serta Abex.
Penanaman 11.920 pohon dan semak itu juga diikuti oleh ratusan mahasiswa di perguruan tinggi di Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi, Al Haris menyambut baik penanaman pohon dan semak oleh Djarum Foundation ini.
BACA JUGA:Nikahi Wanita Idaman Lain, Ketua Apdesi Tebo Dilaporkan Istrinya ke Polda Jambi
“Ini sangat baik ya, apalagi dengan melibatkan mahasiswa, anak muda yang ikut terlibat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,” katanya.
Dengan penanaman pohon dan melibatkan ratusan mahasiswa ini, Al Haris mengatakan bahwa dapat meningkatkan kesadaran generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.
“Semakin banyak pohon di sini, semakin alami. Kemudian bisa mengurangi polusi udara kita. Air semakin bagus di sini. Banyak manfaat kalau kita tanam di sini,” ujar Al Haris.
Candi ini, lanjut Al Haris, sebetulnya bila dikelola menjadi sumber ekonomi baru bagi warga sekitar. “Nah tinggal warga yang memanfaatkan ini semua, dengan membangun homestay dan tempat kulinernya. Tugas kita, promosikan Candi ini dahulu. Sarananya dibuat lebih baik. Sudah layak, akan menguntungkan masyarakat sekitar candi,” tandasnya.
BACA JUGA:Seru! Peringati HUT ke-78 RI, Pedagang Ikan di Pasar Tangga Raja Ilir Kuala Tungkal Adakan Lomba Domino
Sementara itu, Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji, mengatakan, setelah melihat langsung kawasan percandian Muaro Jambi, dirinya takjub dengan Candi Muaro Jambi.
Selain itu, melalui kegiatan penanaman pohon ini dirinya berharap dapat menularkan kesadaran kepada masyarakat untuk menyadari bahwa situs dan lingkungan sangat berharga.
“Saya harap yang ikut kegiatan ini menularkan kesadaran bahwa situs dan lingkungan ini sangat berharga. Tanpa lingkungan yang baik, tidak mungkin ini menarik. Itu bukan tujuan utama, tetapi pasti ada pengaruhnya,” katanya.
Terpisah, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V, Agus Widiyatmoko mengatakan, kawasan percandian 3981 hektare ini eksis pada abad 7 hingga 12 Masehi. Dahulu, berperan sebagai universitas atau pusat pendidikan agama dan filsafat Buddha. Berbagai bangsa, termasuk dari India dan Cina, belajar di percandian itu. “Kawasan ini memiliki candi yang fungsinya macam-macam. Bukan bangunan tempat ibadah saja, ini terindikasi dahulu menjadi tempat belajar. Setiap komponen candi, punya atributnya masing-masing,” kata Agus.
Setelah simbolis penanaman pohon oleh Gubernur Jambi, dilanjutkan dengan talkshow bersama Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay dan perwakilan anak muda, Andovi Da Lopez serta Abex yang memberikan tips kepada generasi muda dalam merawat lingkungan di sekitar wilayah tempat tinggalnya.