JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan di daerah-daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Salah satu langkah yang diambil adalah melalui program BBM Satu Harga yang diperkenalkan oleh PT Pertamina (Persero), perusahaan energi nasional.
Program ini bertujuan untuk menjadikan harga bahan bakar minyak (BBM) seragam di seluruh wilayah, khususnya di daerah 3T.
Ini merupakan sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketersediaan dan keterjangkauan energi yang merata di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:7 Tips Memilih Sepatu Basket yang Tepat, Investasi Anda di Lapangan
BACA JUGA:Tahukah Anda? Inilah Asal Usul dan Sejarah Olahraga Bola Basket
Pada tanggal 24 Agustus 2023, Pertamina meresmikan secara serentak 29 penyalur BBM Satu Harga di beberapa lokasi, termasuk Natuna, Bengkulu, Sumba, dan Papua.
Seremoni peresmian di Natuna dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, Bupati Natuna Wan Siswandi, dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Program BBM Satu Harga merupakan upaya nyata Pertamina dalam mendukung pembangunan ekonomi di daerah 3T.
Harga BBM yang seragam diharapkan dapat mendorong sektor ekonomi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
BACA JUGA:Terus Mencair, Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat El Nino, Ini Penjelasan BMKG
BACA JUGA:Pameran Foto Jurnalistik Bawa Pesan Kepedulian terhadap Masyarakat Adat di Tengah Perubahan Iklim
Dalam acara peresmian di Natuna, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan bahwa hingga Agustus 2023, Pertamina telah berhasil membangun 461 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia.
Program ini diimplementasikan dengan menyediakan harga BBM yang sama di berbagai daerah, termasuk daerah yang sulit dijangkau.
“Sehingga dengan adanya program BBM satu harga ini, saya berharap dapat memudahkan masyarakat,” ungkap Riva.