Wawako Maulana Gelar Aksi Bergizi di SMP IT Nurul Ilmi Kota Jambi

Jumat 25-08-2023,20:09 WIB
Reporter : Rizal Zebua

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - Pemerintah Kota Jambi kembali melaksanakan kegiatan "Aksi Bergizi di Sekolah", yang diselenggarakan bertempat di SMP Islam Terpadu Nurul Ilmi 2, Kelurahan Simpang Rimbo Alam Barajo, pada Kamis pagi (24/8/2023).

Menyasar kepada 300 pelajar remaja putri, kegiatan tersebut diisi dengan senam bersama, sarapan bersama dengan menu gizi seimbang, pemeriksaan Hb dan pemberian tablet tambah darah (Fe) kepada pelajar SMA dan SMP putri yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo.

Intervensi spesifik dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting atau tengkes di Kota Jambi itu, bertujuan untuk membudayakan perilaku hidup sehat kepada remaja putri di Kota Jambi, yaitu sarapan sehat, aktifitas fisik, dan minum tablet tambah darah, serta mendeteksi dini anemia pada siswi, sehingga dapat meningkatkan upaya pencegahan stunting di Kota Jambi.

Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM, yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) Kota Jambi, jelaskan bahwa intervensi spesifik dengan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada remaja putri yang ada disekolah perlu dilakukan sebagai langkah preventif dan deteksi dini terhadap potensi terjadinya stunting pada remaja putri.

BACA JUGA:Bejat! Ayah di Tebo Setubuhi Anak Tiri yang Masih di Bawah Umur

BACA JUGA:Pemilu 2024, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Minta Seluruh Pihak Ikuti Aturan Hukum

"Remaja putri wajib diberi edukasi sedari dini akan pentingnya pola hidup sehat serta kecukupan nutrisi penting, seperti protein bagi kesehatan dan masa depan mereka. Tablet penambah darah berfungsi mencegah anemia karena anak remaja sudah mulai menstruasi. Jika anemia ini bisa kita hilangkan, maka jika nanti adik-adik putri ini menikah dan hamil dalam kondisi HB yang cukup, akan terhindar dari pendarahan dan stunting," jelas Wawako Maulana.

Lebih lanjut, Maulana jelaskan bahwa semua rangkaian kegiatan "Aksi Bergizi di Sekolah" merupakan langkah kongrit Pemerintah Kota Jambi yang melibatkan remaja dan stakeholder lainnya, untuk menekan angka stunting di Kota Jambi dan mencetak generasi berkualitas-berprestasi.

"Kita terus mengajak semua remaja putri di Kota Jambi untuk peduli akan kesehatan sejak dini dan permasalahan stunting didalamnya sebagai dampak berganda jika tidak bisa kita atasi sedari dini. Ini berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Generasi sehat, tentunya akan berprestasi, berakhlak baik dan memiliki masa depan gemilang," ujarnya.

Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Kesehatan Kota Jambi bersama UPTD Puskesmas yang ada diseluruh wilayah Kota Jambi, secara rutin setiap pekannya akan memberikan satu tablet tambah darah kepada remaja putri dan pemeriksaan kadar haemoglobin darah dalam kampanye kegiatan "Aksi Bergizi di Sekolah".

BACA JUGA:MUI Bentuk Tim Pembinaan Keagamaan di Ponpes Al-Zaytun

BACA JUGA:Bikin Happy, Ini 4 Shio Bakal Dapat Uang Banyak hingga Akhir Agustus 2023, Keberuntungan Tiba Tiba Datang

Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen penurunan dan pencegahan angka stunting yang secara  masif dilakukan oleh jajaran Pemerintah Kota Jambi. Selain pemberian tablet tambah darah (Fe), pemeriksaan Hb, serta pemberian makan tambahan telur pada remaja putri di sekolah--sekolah yang ada di Kota Jambi, kegiatan lintas program berupa Posbindu Institusi, program "Bapak Asuh" TNI dan masyarakat, dengan memberikan dua telur sehari selama enam bulan, intervensi penataan gizi, pemberian makanan tambahan, penyediaan jaminan kesehatan melalui program Jambi Bugar, dan program bedah rumah pada tahun 2023, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, pemantauan tumbuh kembang dan gizi balita, program mendorong pemberian ASI Eksklusif bagi bayi, dan pemberian makanan pendamping asi (MPASI) juga massif dilakukan untuk pengentasan masalah stunting.

Sedangkan untuk intervensi gizi tidak langsung (sensitif), dilaksakan kegiatan pendampingan bagi calon pengantin dan keluarga berisiko stunting, akses air minum dan rumah layak huni, akses sanitasi layak melalui pembangunan dan penataan IPAL sewerage system, bantuan sosial, kesehatan, dan pendidikan, serta 100% bebas buang air besar sembarang (ODF).

"Stunting" dalam Bahasa Indonesia berarti kerdil atau tengkes adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Masalah stunting menjadi isu hangat di Indonesia saat ini dan mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Sangat beralasan karena, masa depan penerus Indonesia mendatang, sangat ditentukan oleh kualitas kesehatan anak dan balita saat ini. *

Tags :
Kategori :

Terkait