Sementara pada sub sektor perkebunan masalah utama yang dihadapi saat ini adalah terjadinya penurunan harga yang sangat tajam dalam dua tahun terakhir khususnya pada komoditi kelapa dalam dan pinang. saat ini di tingkat petani harga kelapa dalam hanya berkisar pada Rp1.000,- per butirnya sehingga margin keuntungan yang diperoleh sangat kecil, sedangkan harga biji pinang kering hanya mampu dijual petani pada harga Rp. 3.000,- sampai Rp. 5.000,- per kg dimana sebelumnya pernah mencapai di atas rp. 20.000,- per kg.
"Saat ini petani bahkan banyak yang tidak memanen pinangnya lagi karena dianggap biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang diperoleh," tukasnya.