Wakil Menteri Pertanian Berikan Bantuan Pertanian Kepada Pemkab Tanjab Barat

Selasa 22-08-2023,21:04 WIB
Reporter : Khairul Umam
Editor : Gita Savana

Bupati menyebutkan pada pandemi covid-19 sedang puncak-puncaknya tahun 2020-2021, dimana aktivitas ekonomi menurun secara drastis dan hampir semua lapangan usaha tumbuh negatif, justru sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih tumbuh positif dan cenderung meningkat, bahkan menjadi penyumbang terbesar nomor satu terhadap pembentukan PDRB selama periode sulit tersebut. ini membuktikan bahwa sektor perekonomian ini menjadi goncangan ekonomi.

BACA JUGA:PLN UID S2JB UP3 Ogan Illir Raih Penghargaan Walikota Prabumulih atas Partisipasi Lingkungan

BACA JUGA:7 Shio yang Diramal Menjadi Orang Sukses dan Memiliki Jabatan Tinggi

"Hal lain yang juga menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan besar dalam perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah jika ditinjau dari serapan tenaga kerjanya," ungkapnya.

Berdasarkan hasil survey indikator kesejahteraan rakyat tahun 2020 oleh BPS, sektor pertanian menyerap sebesar 63,48 persen mengalami penurunan menjadi 61,26 persen pada tahun 2021, dan di tahun 2022 kembali mengalami penurunan sebesar 7,15 persen namun tetap menjadi lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak di kabupaten tanjung jabung barat.

"Pertanian terdiri atas tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan," ujarnya 

Bupati mengatakan di sektor peternakan terdapat ternak besar dan unggas yang populasinya berkembang cukup signifikan. pada tahun 2022 populasi sapi diperkirakan sebanyak 9.151 ekor, kerbau 748 ekor, kambing 40.010 ekor, domba 809 ekor dan unggas (ayam buras, broiler dan itik) lebih dari 2 juta ekor.

BACA JUGA:5 Zodiak yang Tidak Bisa Bekerja di Bawah Tekanan, Gampang Stress

BACA JUGA:SMKN 3 Kota Sungai Penuh Butuh Ruang Kelas dan Ruang Praktek

"sedangkan pada sub sektor perkebunan ada 5 komoditi unggulan yang dikembangkan di kabupaten tanjung jabung barat yaitu kelapa yang lazim kami sebut dengan kelapa dalam dengan luas tanam 51.539 ha, pinang seluas 13.645 ha, kopi liberika 2.869 ha, kelapa sawit 75.997 ha dan karet 7.388 ha," ujarnya.

Kemudian kelapa dalam, pinang dan kopi berjenis liberika merupakan komoditi perkebunan spesifik yang hanya tumbuh baik di wilayah hilir atau dataran rendah dengan topografi tanah rawa dan gambut.

"Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, namun pada faktanya banyak kendala dan masalah mendasar yang saat ini dihadapi pada sektor ini," ucapnya

Alih fungsi lahan persawahan merupakan salah satu permasalahan utama pada subsektor tanaman pangan. dimana banyak lahan sawah berubah menjadi lahan perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit dan nilai tukar menjadi alasan utama terjadinya alih fungsi tersebut. 

BACA JUGA:Kadis DLH Muaro Jambi Dirawat di RSUD Ahmad Ripin Sengeti, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Heboh Penemuan Mayat di Sungai Jujuhan, Diduga Mengalami Sakit Ayan

"Upaya pemerintah daerah mengatasi masalah ini dengan menetapkan perda lahan pertanian pangan berkelanjutan (lp2b), namun masih perlu formulasi yang tepat dalam implementasinya," ujarnya

Tags :
Kategori :

Terkait